ADOR akhirnya memberikan tanggapan terkait akun Instagram baru yang dibuat oleh anggota NewJeans setelah mengakhiri kontrak eksklusif akhir bulan lalu.
Grup beranggotakan lima gadis cantik itu sejatinya memiliki akun resmi, yakni @newjeansofficial yang pengikutnya mencapai 12,9 juta. Namun, pekan lalu, mereka membuka akun baru dengan nama pengguna @jeanzforfree.
Kurang dari seminggu, akun tersebut telah diikuti lebih dari 3 juta orang. Berbeda dari akun official yang hanya membagikan kegiatan resmi, @jeanzforfree menampilkan kegiatan sehari-hari setiap anggota.
Itu menjadi wadah baru Minji, Hanni, Danielle, Hyein, dan Haerin untuk berkomunikasi dengan penggemar. Sebelumnya, mereka membagikan aktivitas lewat aplikasi tukar pesan dengan penggemar bernama Phoning.
| Baca Juga : Keluar ADOR, NewJeans Langsung Kerja Bareng Min Hee Jin Lagi
Sayangnya, karena memutuskan meninggalkan ADOR dan HYBE, kelimanya harus meninggalkan aplikasi tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam pernyataan yang dibagikan ke media lokal Korea Selatan pada Rabu (18/12), ADOR menyayangkan tindakan NewJeans. Agensi berharap para anggota akan kembali menggunakan akun resmi.
“NewJeans telah membuat platform khusus yang digunakan untuk berkomunikasi dengan penggemar, serta akun media sosial resmi seperti Instagram dan X (dulunya Twitter).
ADOR berharap para anggota akan terus berinteraksi dengan penggemar melalui akun-akun resmi tersebut, seperti yang telah mereka lakukan selama ini,” demikian bunyi pernyataannya.
| Baca Juga : NewJeans Bikin Akun IG Baru, Diduga Redebut Pakai Nama Jeanz
Perseteruan yang terjadi antara agensi dengan artis itu masih terus berlanjut. NewJeans menegaskan kalau mereka sudah bukan lagi bagian dari ADOR. Sementara agensi ngotot menyatakan kontrak masih berlaku.
Dalam konferensi pers darurat yang digelar pada 28 November lalu, Hanni mengungkapkan alasannya dan para anggota memilih hengkang.
“Alasan kenapa kami meninggalkan ADOR sangat sederhana. NewJeans adalah artis ADOR, mereka punya kewajiban untuk melindungi kami. Itu kewajiban yang paling dasar, tapi ADOR tidak melakukannya,” katanya
Di sisi lain, ADOR menganggap bahwa alasan itu tidak cukup kuat untuk membatalkan kontrak. Sehingga agensi mengajukan gugatan ke pengadilan untuk membuktikan validitas kontrak pada 3 Desember lalu. (*)