Empat film Indonesia akan tayang di ajang bergengsi International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025, Belanda.
IFFR merupakan salah satu festival film dengan sejarah panjang. Dimulai sejak 1972, acara tersebut terkenal dengan proses seleksinya yang ketat. Meski demikian, ada empat film karya anak bangsa yang berhasil menembus festival tersebut. Apa saja itu?
Gowok: Kamasutra Jawa
Film karya sutradara Hanung Bramantyo, ‘Gowok: Kamasutra Jawa’ akan berkompetisi dalam ajang Big Screen Competition di IFFR 2025. Hal tersebut sekaligus menjadi pertama kalinya sang sutradara di festival film internasional.
“Sebagai pembuat film yang nggak pernah ke festival internasional, masuk dalam kompetisi program Big Screen di International Film Festival Rotterdam 2025 merupakan sebuah kebanggaan tersendiri,” tulisnya melalui unggahan Instagram @hanungbramantyo, Rabu (18/12).
Film tersebut mengambil era 1955-1965. Ceritanya berpusat pada wanita muda bernama Sri yang tengah belajar menjadi seorang Gowok alias dukun seks dari Nyai Ratri.
Nyanyi Sunyi Dalam Rantang
Selanjutnya ada film ‘Nyanyi Sunyi Dalam Rantang’ karya Garin Nugroho. Film tersebut menjadi film ke-11 sang sutradara yang diputar (official selection) di IFFR.
Film tersebut menceritakan tentang seorang pengacara wanita idealis bernama Puspa. Dia selalu semangat membela hak-hak rakyat kecil. Sayangnya, perjalanan yang harus ditempuhnya itu selalu sulit. Dia kerap menemui tindak ketidakadilan serta ancaman yang mengerikan.
Film dengan judul lain ‘Whispers in the Dabbas’ itu akan tayang dalam program Harbour.
Midnight in Bali
Film yang mengangkat isu LGBT karya sutradara Razka Robby, ‘Midnight in Bali’ juga akan tayang dalam festival film di Belanda itu.
Kisah dari film tersebut berpusat pada seorang transpuan bernama Bulan yang pergi meninggalkan desanya untuk ke Bali. Sayangnya, di sana dia justru bertemu dengan lelaki yang membuatnya teringat dengan masa lalunya.
‘Midnight in Bali’ akan tayang perdana di IFFR 2025 dalam program Harbour.
Perang Kota
Terakhir ada film yang diadaptasi dari novel ‘Jalan Tak Ada Ujung’ karya Mochtar Lubis, ‘Perang Kota’.
Melalui unggahan Instagram @cinesurya, mereka mengumumkan kabar jika salah satu karya sutradara Mouly Surya akan diputar di festival film tersebut.
“Senang sekali mengumumkan film terbaru kami, ‘Perang Kota’ akan menjadi film penutup pada Festival Film Internasional Rotterdam edisi ke-54,” tulis mereka Selasa, (10/12).
Film dengan latar Indonesia tahun 1946 itu menceritakan tentang seorang pahlawan perang bernama Isa. Dia mendapat misi untuk membunuh petinggi kolonial Belanda.
Tidak sendiri, Hazil turut berpatisipasi dalam misi tersebut. Sayangnya, dia diam-diam menyukai Fatimah, istri Isa.
International Film Festival Rotterdam (IFFR) ke-54 akan diselenggarakan pada 30 Januari hingga 9 Februari 2025 mendatang. (*)