Menjelang pelantikan presiden terpilih periode 2024-2029, orang mulai penasaran dengan mantan istri Prabowo Subianto, seseorang yang seharusnya mengisi jabatan Ibu Negara. Seperti yang mungkin sudah banyak diketahui, Prabowo dan Titiek Soeharto bercerai pada 1998.
Namun meski sudah 26 tahun bercerai, keduanya masih sering memamerkan kebersamaan mereka dengan anak satu-satunya, Ragowo Hediprasetyo atau yang lebih dikenal sebagai Didiet.
Hal itu dibuktikan dengan beberapa unggahan Instagram pemilik nama lengkap Siti Hediati Soeharto itu @titieksoeharto.
Mereka terlihat bersama dalam beberapa momen, bahkan Titiek sempat mengucapkan selamat ulang tahun pada mantan suaminya itu.
Ya, meski sudah berpisah puluhan tahun lalu, keduanya masih menjalin hubungan baik hingga saat ini. Namun sebenarnya, bagaimana kisah cinta mereka berdua?
| Baca Juga: Kesuksesan Raffi Ahmad Hingga Diminta Bantu Kabinet Prabowo
Dikutip dari Pinter Politik, salah satu sumber paling terpercaya tentang kisah Prabowo dan Titiek Soeharto adalah buku ‘Jejak Perlawanan begawan Pejuang-Sumitro Djojohadikusumo’ yang terbit pada tahun 2000. Salah satu bab dalam buku itu menuliskan kisah mereka.
Kala itu, Prabowo mengatakan ingin mengenalkan seorang wanita pada ayahnya, Sumitro. Tak disangka, wanita itu adalah salah satu mahasiswa FEB UI tempat Sumitro mengajar.
Singkat cerita, Soeharto yang merupakan ayah Titiek menyambut hangat pria kelahiran 1951 itu. Keduanya pun melangsungkan pernikahan pada Mei 1983.
Prabowo dan Titiek Soeharto menjalin hubungan rumah tangga yang harmonis. Kebahagiaan mereka sebagai pasangan suami-istri semakin lengkap dengan kelahiran Didiet pada 1984.
Sayangnya, kondisi politik Indonesia mulai memburuk. Keadaan itu juga dirasakan oleh rumah tangga Prabowo dan Titiek karena Sumitro cukup sering mengkritik kebijakan ekonomi Soeharto.
| Baca Juga: 6 Perempuan Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
Soeharto menjadi semakin marah ketika Sumitro dengan berani mengkritik masalah kebocoran 30 persen dana pembangunan Indonesia.
Hal itu menempatkan Titiek dalam posisi sulit karena dia berperan sebagai pembawa pesan bagi Soeharto untuk ayah mertuanya. Sayangnya Sumitro tidak pernah memedulikan pesan yang disampaikan Titiek.
Puncaknya ada pada kerusuhan Mei 1998, ketika akhirnya karir militer Prabowo sebagai ABRI dicopot karena banyak tuduhan dan dugaan. Dia memilih untuk menjadi pengusaha di luar negeri dan menyusun hidup baru.
Disebut-sebut jika pada saat itulah Prabowo dan Titiek bercerai. Sayangnya, tidak ada informasi pasti kapan tepatnya mereka bercerai. Beberapa bahkan ada yang menyebut mereka tidak pernah benar-benar bercerai. (*)