Hanni NewJeans membongkar aksi perundungan atau pelecehan kekuasaan yang dilakukan oleh manajemen HYBE. Hal itu dia sampaikan ketika memberikan kesaksikan dalam audit Majelis Nasional Korea Selatan yang dilaksanakan pada Selasa (15/10).
Saat siaran langsung di YouTube pada September lalu, idol K-Pop keturunan Vietnam yang lahir dan besar di Australia itu mengaku dirinya pernah diabaikan oleh seorang manajer grup idol.
Sudah pernah melaporkannya pada CEO baru ADOR, Kim Joo Young, tetapi tidak ada tindakan apa pun yang diambil oleh perusahaan.
“Ada satu lantai di gedung HYBE yang jadi tempat makeup kami (NewJeans). Saat itu, kami sedag bersiap untuk tampil di festival Universitas Busan. Saya menyelesaikan makeup lebih awal dan menunggu di lorong,” kata Hanni, menjelaskan ulang kejadiannya di hadapan para pejabat yang hadir.
| Baca Juga : HYBE Dituding Sembunyikan Kematian Karyawan
“Saat menunggu, tiga anggota grup idol lain lewat dengan seorang manajer wanita. Saya menyapa para anggota itu dengan ramah, dan sekitar 5-10 menit kemudian, manajer itu lewat kembali. Dia menatap saya dan mengatakan ‘abaikan saja dia’ kepada anggota grup lain itu,” lanjutnya.
Hanni mengaku tidak mengetahui alasan dari si manajer bersikap kasar. Bahkan itu ternyata bukan kejadian perundungan oleh manajemen HYBE pertama yang pernah dialaminya.
Bang Si Hyuk, pendiri HYBE, serta para petinggi perusahaan juga diklaim tidak pernah merespon sapaan Hanni NewJeans.
“Sejak debut, saya sering bertemu para petinggi. Namun, setiap kali bertemu, mereka tidak pernah menanggapi sapaan saya,” tuturnya.
| Baca Juga : Jin BTS Comeback, Siapkan Album Solo pada November 2024
Sebagai idol yang bukan orang Korea asli, Hanni mempelajari budaya Negeri Ginseng, yang mana orang lebih muda harus menyapa dengan membungkukkan badan kepada mereka yang lebih tua atau lebih tinggi pangkatnya.
“Di Korea, menghormati orang tua adalah bagian dari budaya, dan saya memahaminya. Namun, tidak membalas salam saya bukan hanya tidak profesional, tetapi juga tidak sopan sebagai manusia,” tegasnya.
Tak hanya itu, Hanni juga mengungkap bahwa seorang direktur tim humas HYBE berusaha untuk menutupi kesuksesan debut NewJeans di Jepang dengan cara merilis berita buruk dan kontroversial. Menguatkan pendapatnya tentang perundungan perusahaan terhadap artis.
Para karyawan juga disebut sering menjelekkan NewJeans di aplikasi bernama Blind, sebuah platform untuk para karyawan menyampaikan keluh kesah mereka secara anonim.
| Baca Juga : Jessi dan B.I eks iKON ke Jakarta Demi Festival Musik Waterbomb
“Melihat dan mengetahui semua (aksi perundungan) itu, saya semakin yakin bahwa perusahaan memang benar-benar membenci kami, bukan hanya sekadar perasaan,” ucapnya.
Hanni NewJeans berharap keberaniannya untuk berdiri menyampaikan perundungan oleh HYBE bisa menjadi bahan evaluasi agar artis lain tidak mengalami hal yang sama. (*)