Acara Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) kembali digelar ke-19 kalinya pada tahun ini. Dalam perhelatannya tersebut, film bisu hitam putih ‘Samsara’ akan menjadi pembukanya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, JAFF 2024 kembali menayangkan dua film spesial untuk pembuka dan penutupnya. Namun berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini film Indonesia yang mendapatkan kesempatan tersebut.
Film Indonesia yang mendapat kehormatan sebagai pembuka di festival tersebut adalah karya sutradara Garin Nugroho, ‘Samsara’.
Diberitakan sebelumnya, film tersebut sudah sempat tayang di Esplanade Concert Hall, Singapura, pada 10 Mei 2024 dan menuai banyak pujian.
| Baca Juga: Dari Komedi, Tora Sudiro Kini Akting Serius di Film ‘Tukar Takdir’
“Esplanade selalu menjadi jendela karya saya ke Asia dan dunia. Setelah Setan Jawa sukses di Esplanade, saya memutuskan dalam hati akan datang kembali ke Esplanade. Esplanade selalu memberi energi, membawa Indonesia ke Asia dan dunia,” ujar Garin.
Dia juga menuturkan pada penayangan perdana filmnya mendapat “sambutan applause yang luar biasa”. Salah seorang penonton, Clement Perdana, juga mengatakan film tersebut sebagai tontonan yang “benar-benar luar biasa” serta “sangat pas penyajiannya”.
Sebagai film bisu, kemampuan akting para pemeran sangat diuji agar mampu menyampaikan alur cerita pada penonton. Ario Bayu, Tara Anindya, Cok Sawitri, Alit Aryani Williems, I Putu Bagus Bang Sada, serta Valentine Payen-Wicaksono ditantang untuk menunjukkan emosi terbaik mereka.
Yang membuat film tersebut semakin spesial adalah penampilan penari internasional berdarah Australia-Indonesia Juliet Widyasari Burnett yang dibawakannya untuk menghidupkan ‘Samsara’.
Lihat postingan ini di Instagram
Tidak hanya itu, pertunjukan Gamelan Bali oleh Wayan Sudirna yang digabungkan dengan musik elektronik digital oleh Gabber Modus Operandi menambah kesan spesial film tersebut.
Film ‘Samsara’ menceritakan kisah cinta seorang pemuda miskin Bali bernama Darta pada tahun 1930-an. Lamarannya ditolak oleh orangtua pujaan hati, Sinta, dan mendorongnya untuk membuat perjanjian dengan Raja Monyet agar menjadi kaya.
Sayangnya, Darta tidak menyadari jika perjanjian yang dibuatnya dengan Raja Monyet justru akan mendatangkan malapetaka dalam hidupnya.
Film bisu hitam-putih tersebut akan tayang di JAFF 2024 di Empire XXI Yogyakarta pada 30 November mendatang. (*)