Selain kemampuan akting para pemeran, keberhasilan sebuah film juga dipengaruhi oleh kemampuan sutradara dalam memberi arahan. Tidak hanya terbatas oleh laki-laki, perempuan pun bisa menjadi sutradara yang hebat.
Beberapa sutradara perempuan Indonesia ini telah membuktikannya. Film yang mereka arahkan bahkan tembus hingga jutaan penonton. Siapa saja mereka?
Sabrina Rochelle Kalangie
Meski memulai karier sebagai seorang desainer grafis, karier Sabrina Rochelle Kalangie di dunia perfilman tidak bisa diremehkan.
| Baca Juga: Trailer ‘Home Sweet Loan’, Tampilkan Tekanan Hidup Generasi Sandwich
Debut penyutradaraan lulusan DKV Universitas Bina Nusantara itu adalah ‘Terlalu Tampan’ (2019) yang mengantarnya pada nominasi Piala Maya 2019 untuk kategori Penyutradaraan Berbakat Film Panjang Karya Perdana.
Terbaru, ‘Home Sweet Loan’ yang mulai tayang pada 26 September 2024 sudah tembus lebih dari 1,2 penonton hanya dalam dua minggu penayangan.
Hadrah Daeng Ratu
Hadrah Daeng Ratu merupakan lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dari prodi D3 Film dan Televisi. Wanita 35 tahun itu memulai karier penyutradaraannya untuk sebuah film pendek berjudul ‘Sabotase’ (2009).
Sejak saat itu, Hadrah mulai melebarkan sayapnya sebagai sutradara. Beberapa karya terbarunya bahkan tembus hingga jutaan penonton, seperti ‘172 Days’ (2023) yang mencapai 3 juta lebih penonton.
Tidak hanya itu, dua film horornya, yaitu ‘Sijjin’ (2023) dan ‘Pemandi Jenazah’ (2024) masing-masing mencapai 1,5 juta penonton.
| Baca Juga: Randy Martin Panik, Adik Diculik Wewe Gombel di Film ‘Petak Umpet’
Gina S. Noer
Sutradara perempuan lain yang tak kalah hebatnya adalah Gina S. Noer yang memulai karier di dunia perfilman sebagai seorang penulis skenario.
Wanita kelahiran 1985 itu terkenal dengan skenarionya untuk film ‘Ayat-Ayat Cinta’ (2008), ‘Habibie & Ainun’ (2013), serta ‘Keluarga Cemara’ (2018).
Dia kemudian memulai debut penyutradaraannya pada film ‘Dua Garis Biru’ (2019) yang sudah ditonton hingga lebih dari 2,5 juta penonton.
Key Mangunsong
Selanjutnya ada Ria Christine Murniati Simangunsong atau biasa dikenal dengan Key Mangunsong.
| Baca Juga: Lutesha Bertemu Lelaki Impian di ‘Cinta Tak Seindah Drama Korea’
Kakak dari penulis novel terkenal Dewi Lestari itu ternyata sudah memulai kariernya sebagai sutradara sejak 1999 untuk sebuah sinetron berjudul ‘Lupus Milenia’ yang pernah tayang di Indosiar.
Salah satu film yang disutradarainya, ‘Air Mata di Ujung Sajadah’ (2023), menarik banyak perhatian penikmat film hingga tembus 3,1 juta penonton.
Upi Avianto
Upi Avianto merupakan sutradara perempuan lain yang memiliki darah Minangkabau. Debut penyutradaraan pertamanya adalah film berjudul ‘30 Hari Mencari Cinta’ (2004)
Pemilik nama asli Sartri Dania Sulfiati itu terkenal dengan karya fenomenalnya, ‘My Stupid Boss’ (2016) yang mencapai lebih dari 3 juta penonton serta ‘My Stupid Boss 2’ (2019) yang tembus hingga lebih dari 1,2 juta penonton. (*)