Aktor Morgan Oey kembali dengan film horor usai membintangi ‘Ratu Sihir’. Didapuk menjadi pemeran utama ‘Pernikahan Arwah’, aktor yang juga personil boy band Smash itu mengungkapkan alasannya mau menerima tawaran bermain di film bergenre horor.
“Jujur aku ini agak penakut ya. Jadi kalau ada tawaran film horor tuh pilih-pilih. Kebayang mikirin gimana di lokasi syutingnya, takut kalau banyak jumpscare-nya gitu, ” ungkap Morgan Oey ketika ditemui dalam acara first look film ‘Pernikahan Arwah’ di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024).
Morgan Oey mendapat tawaran langsung dari sutradara Paul Agusta. Aktor dan penyanyi berusia 34 tahun ini langsung menerima tarawan tersebut lantaran menilai cerita ‘Pernikahan Arwah’ berbeda dari film horor kebanyakan.
| Baca Juga: Sinopsis ‘Perewangan’, Film Horor Indonesia yang Go Internasional
“Disini enggak sekadar horor ada hantu yang nakut nakutin gitu, tapi mengangkat unsur tradisi Tionghoa,” ungkap aktor kelahiran Singkawang, 25 Mei 1990 itu.
Film tersebut juga mengharuskan para aktornya untuk melakukan pendalaman karakter yang intens, terutama karena ceritanya menggabungkan elemen spiritual dan tradisional.
Morgan Oey, yang berperan sebagai Salim, berbagi pengalamannya dalam mempersiapkan diri untuk memerankan karakter itu.
“Aku melakukan cukup banyak riset tentang tradisi Tionghoa, nanya ke orang tua juga.Ini adalah pertama kalinya aku bermain dalam film horor dengan sentuhan budaya Tionghoa yang kuat, dan itu memberikan tantangan tersendiri,” jelas Morgan yang memang memiki darah Tionghoa.
| Baca Juga: Aksi Dukun Thailand ‘The Cursed Land’ Tayang di Indonesia
Proses syuting yang berlangsung di Lasem, sebuah kota yang terkenal dengan warisan budaya Tionghoa-nya, juga memberikan suasana otentik bagi film tersebut.
Menurut sutradara Paul Agusta, pemilihan lokasi syuting sangat penting dalam menciptakan atmosfer yang sesuai dengan cerita.
“Lasem memberikan energi yang unik. Ada
sejarah panjang di setiap sudut kotanya, dan itu benar-benar membantu menciptakan latar yang sempurna untuk cerita ini. Apalagi kami syuting di rumah yang benar benar tua. Jadi energi di rumah itu pas banget untuk menghidupkan keseluruhan cerita,” papar Paul Agusta di kesempatan yang sama.
| Baca Juga: Will Smith dan Michael Bay Akan Reuni di Film Terbaru ‘Fast and Loose’
Hal senada juga dikatakan Patricia Gunadi, Direktur Utama Entelekey Media Indonesia. Pihaknya ingin membawa film yang tidak hanya bercerita, tetapi juga memiliki nilai budaya.
“‘Pernikahan Arwah’ (The Butterfly House) adalah contoh bagaimana kami ingin memperkenalkan budaya Indonesia, dalam hal ini tradisi Tionghoa, kepada audiens yang lebih luas,” jelas Patricia Gunadi.
Film produksi Entelekey Media Indonesia (EMI) dan bakal tayang 2025 ini, berkisah tentang Salim (Morgan Oey) dan Tasya (Zulfa Maharani), pasangan yang sedang mempersiapkan pernikahan mereka, namun terjebak dalam misteri arwah leluhur Salim saat melakukan sesi foto pre-wedding di rumah keluarganya.
Tasya tergerak untuk menguak misteri masa lalu dari keluarga Salim untuk bisa menenangkan arwah tersebut, sekaligus membebaskan calon suaminya dari kewajibannya agar mereka bisa pergi dari rumah itu. (*)