Giring Ganesha Soroti Kreativitas Sineas Tanah Air

0
24
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha. (Foto: Agnes/Nyata)
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha. (Foto: Agnes/Nyata)

Nama Giring Ganesha pernah begitu populer saat menjadi vokalis band Nidji. Setelah hengkang dari band yang populer dengan lagu ‘Laskar Pelangi’, pria 41 tahun itu memilih untuk terjun ke dunia politik.

Kini, Giring punya jabatan baru yaitu sebagai Wakil Menteri Kebudayaan dalam jajaran Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo Subianto.

“Sebelum dilantik, kita dikumpulkan di Magelang bersama Pak Prabowo dan Mas Gibran. Saat itu kita bingung kenapa sih kita digembleng secara militer,” kata Giring Ganesha kepada media di kantor Kementrian Kebudayaan, Jakarta Selatan, Kamis (5/12).

“Selesai dari Magelang, kita semua di Kabinet Merah Putih sadar akan satu hal. Bahwa selama di Magelang kita diajari untuk kompak, silaturahmi dan membangun komunikasi agar lancar,” sambungnya.

| Baca Juga: Sah! Rio Haryanto Menikah dengan Athina Papadimitrou

Contohnya dalam kurun waktu satu bulan ini, Kementrian Kebudayaan sudah koordinasi dengan lintas kementerian untuk membahas berbagai hal. Dia menyebut, pada tanggal 4 Desember lalu, pihaknya membuat acara Kopi Pagi bersama Menteri Kebudayaan, Fadli Zon yang juga dihadiri para sineas tanah air.

Dari obrolan tersebut diungkapkan salah satu masalah yang dihadapi, yaitu terbatasnya jumlah layar bioskop sementara produksi film nasional sangat banyak.

“Alhamdulillah itu sudah bisa kita atasi dengan adanya penambahan bioskop lokal yang fokus memutar film-film Indonesia saja,” jelas Giring.

Selain itu, jumlah sumber daya sineas tanah air dibanding demand kebutuhan untuk membuat film masih sangat kurang. Misalnya dalam bidang script writter atau penulis naskah yang masih sangat kurang begitu juga dengan sutradara dan lain-lainnya.

“Oleh karena itu sebentar lagi kita akan ngobrol dengan Stella Christie (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi) memang ada program beasiswa untuk ke industri. Jadi semoga bisa segera diwujudkan,” terangnya.

| Baca Juga: Potret Terbaru Aliando Syarief, Dipuji Makin Ganteng

Lewat medium film, mantan vokalis band Nidji itu menyebut bisa digunakan untuk memperkenalkan budaya, seni dan culture tanah air ke lingkup yang lebih luas.

Apalagi jumlah penonton bioskop tahun ini terus meningkat bahkan telah menjadi tuan rumah di negara sendiri. Berdasarkan data perfilman, pada Februari 2024 terdapat 2.145 layar bioskop di seluruh Indonesia.

“Alhamdulillah hingga akhir tahun 2024 jumlah penonton bisa mencapai 75 juta orang. Bayangkan kalau jumlah ini ditambah studio-studio di kabupaten maka Insya allah jumlah penonton bisa mencapai 100 juta orang untuk beberapa tahun ke depan,” ungkapnya.

Dia berharap industri film tanah air bisa berkembang lagi seperti di Korea Selatan. Bagaimana mereka sudah lama menginvestasikan film-filmnya dengan muatan budaya atau K-Movie.

| Baca Juga: Zumi Zola dan Putri Zulhas Resmi Menikah di Madinah

“Sehingga kita mengenal Korean Wave atau Hallyu. Kita bisa kok seperti itu karena budaya kita kaya,” ujarnya.

Dia pun menyampaikan rasa bangganya, salah satu film karya anak bangsa, ‘Women From Rote Island’ menjadi perwakilan Indonesia di ajang Oscar 2025 untuk kategori Best International Feature Film.

“Kita doakan semoga film itu bisa tembus Oscar maupun film-film lainnya nanti. Jadi film itu disebutnya apa ya, sebuah kreativitas yang tidak bisa dinilai dengan apa pun tapi harus di-support oleh semuanya,” terang suami selebgram Cynthia Riza itu. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here