Ditengah bombardir yang dilakukan Israel ke Palestina. Putra sulung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Yair, justru tengah plesiran di Miami, Amerika Serikat (AS). Yair sudah di negara itu sejak April lalu. Disaat perang sedang panas-panasnya, pemuda 32 tahun itu tidak kunjung pulang.
Pada 5 Oktober lalu, dua hari sebelum serangan teror Hamas, Yair diketahui ingin tinggal di AS secara permanen. Beberapa waktu sebelumnya, Yair terlihat di sebuah pernikahan di London, karena dia khawatir ditolak otoritas AS atas perintah Presiden Joe Biden yang bersikap dingin terhadap Netanyahu.
Padahal sebanyak 360 ribu tentara cadangan dipanggil untuk berperang. Banyak di antara mereka yang meninggalkan segalanya untuk terbang kembali ke Israel. Bahkan beberapa mempercepat atau membatalkan bulan madu mereka. Ulah Yair itu tentu membuat para tentara berang.
|Baca Juga: Gara-Gara Serangan Roket, Konser Bruno Mars di Israel Batal
”Yair menikmati hidupnya di Miami Beach sementara saya di garis depan,” kata seorang tentara relawan yang bertugas di front utara Israel, kepada The Times.
”Saya terbang dari Amerika. Padahal saya punya pekerjaan, kehidupan dan keluarga di sana. Nggak mungkin saya meninggalkan negeri dan rakyat saat kondisi seperti sekarang ini. Ini momen yang paling menyatukan kita di mana kita harus berada di sini, saat ini, termasuk putra perdana menteri,” timpal yang lain.
Tindakan Yair tentu bikin semua tentara di Israel geram, pasalnya posisinya saat ini tengah menjalani wajib militer dan bekerja di unit juru bicara IDF (Israel Defence Force, semacam tentara nasional mereka) tapi bukan sebagai tentara tempur.
|Baca Juga: Crazy Rich Israel Ini Raup Rp 144 M, Hasil Tipu Wanita Lewat Aplikasi Kencan
Tetapi tentara yang bertugas menyortir pasokan bantuan yang disumbangkan kepada tentara IDF dan keluarga Israel yang terkena dampak perang Israel-Hamas. Kerja sama LSM Yedidim AS di Fort Lauderdale, Florida pada 17 Oktober lalu. Tapi banyak juga yang lebih dari itu jika keadaan darurat nasional dan mereka bertempur bersama tentara regular saat perang.
Aturan di Israel, setiap warga negara harus menjalani wajib militer ketika mereka berusia 18 tahun. Masa baktinya untuk pria 32 bulan, sedangkan wanita 24 bulan. Setelah itu sebagian besar dari mereka dapat dipanggil ke unit cadangan hingga usia 40 tahun.
Ingin membaca artikel ini lebih lengkap? baca hanya di Tabloid Nyata Edisi 2728. Klik di sini.