Mengenal Cokelat, Cokelat Putih, hingga Cokelat Gelap

Beda warna, beda pembuatan, dan mungkin beda khasiat.

Mengenal Cokelat
Foto: Pixabay

Bocah itu menatap kebingungan. Mamanya menyodorkan sebatang kecil cokelat putih. Cokelat kok warnanya putih? Yang ia kenal, cokelat ya warnanya cokelat. “Ma, apakah warna putih ini karena banyak susunya?” tanyanya. Pertanyaan yang cerdas untuk ukuran bocah, tapi mamanya menggeleng sambil tersenyum.

Dulu, cokelat punya warna sebagaimana cokelat biasa yang kita kenal. Nama warna cokelat (brown dalam bahasa Inggris) diambil dari makanan ini. Kemudian muncul varian baru, yaitu cokelat putih (white chocolate) dan cokelat gelap (dark chocolate).

Kebanyakan orang mengira cokelat gelap itu lebih murni, sedangkan cokelat putih itu sangat banyak kandungan susunya—atau bahan lain yang menimbulkan warna putih. Tapi sebenarnya tidak demikian, karena saripati cokelat justru berwarna mendekati putih. Untuk memahaminya, kita simak dulu cara pembuatan cokelat.

Mengenal Cokelat

Cokelat berasal dari pohon kakao (Theobroma cacao) yang diambil biji buahnya. Lewat proses ekstraksi, dari biji kakao ini dihasilkan lemak nabati yang disebut mentega kokoa. Mentega yang berwarna kuning keputihan inilah saripati cokelat yang sesungguhnya. Setelah biji kakao diperas habis, ampasnya berwarna cokelat gelap, yang nantinya jadi bubuk cokelat.

Cokelat biasa merupakan percampuran standar antara mentega kokoa dan bubuk cokelat. Baru setelah itu ditambahkan gula, bubuk susu, atau boleh juga cairan minuman keras. Sejumlah perusahaan kecil membuat juga cokelat ekonomis, yang kadar mentega kokoanya sedikit, digantikan dengan lemak nabati lain yang lebih murah.

Mengenal Cokelat

Pada dekade 1930an, ada perusahaan besar yang bereksperimen membuat cokelat tanpa bubuk cokelat. Warnanya tentu saja jadi mendekati putih, seperti mentega kakao. Inilah yang sekarang kita kenal sebagai cokelat putih. Jadi, cokelat putih justru cokelat yang “murni”.

Manfaat Cokelat Panas yang Lebih Baik Dari Teh HijauTernyata manfaat cokelat hangat cukup banyak lho! Tidak hanya mampu membuat perut … [Read More]

Belakangan, muncul juga cokelat gelap. Tipe yang ini pembuatannya mengurangi drastis kadar susunya, yang selama ini sangat populer bagi produk cokelat. Sedangkan kadar bubuk cokelat—yang notabene ampas—ditambah. Rasa creamy-nya jadi berkurang, digantikan oleh rasa agak pahit.

Sebagian produsen mengiklankan cokelat gelap sebagai makanan yang memberikan berbagai manfaat kesehatan, terutama dari bubuk cokelatnya. Tapi, belum ada kesepakatan di kalangan para ahli medis tentang hal ini.

Nah, dengan begini, jika si upik atau si buyung bertanya tentang cokelat putih, kita jadi bisa menjawabnya… (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here