Bagi sebagian wanita karir yang baru saja melahirkan anak, kembali bekerja setelah masa cuti melahirkan biasanya menjadi pilihan yang sulit. Anda dikondisikan dalam sebuah situasi dimana Anda harus memilih kembali melanjutkan karir atau fokus merawat anak untuk menyaksikan tumbuh kembangnya. Penelitian di London, Inggris membuktikan bahwa lebih dari 75% wanita karir memilih resign untuk merawat bayinya.

Alasan utamanya adalah karena ingin menyaksikan setiap detik periode emas perkembangan buah hatinya. Bagi pembaca yang mengalami kegalauan memilih mengasuh anak atau kembali bekerja, beberapa hal di bawah ini perlu dipertimbangkan agar Anda tidak terburu-buru memutuskan.

1Diskusi dengan suami atau orang sekitar

Mendiskusikan kepada suami merupakan langka awal, karena kedua orang tua memiliki peran penting untuk mendidik anak. Bila pembaca memilih untuk kembali bekerja, diskusikan kepada pasangan untuk bekerja sama mengatur waktu antara pekerjaan dan giliran mengurus anak. Tentunya dibutuhkan komitmen yang kuat, karena salah-salah malah bisa menimbulkan perselisihan dengan pasangan.

Baca juga: 5 Karakter yang Harus Dimiliki Orang Tua Untuk Mencetak Anak Sukses

2Pilihan harus mantap

Pastikan ini bukanlah keputusan sesaat pembaca, pikirkan faktor emosional juga. Apakah dengan berhenti bekerja kehidupan pembaca akan terpuaskan secara emosional? Salah satu alasan mengapa perempuan memilih untuk bekerja adalah untuk intelektualisasi diri dan bersosialisasi, selain mencari penghasilan tentunya. Pertimbangkan juga jenjang karir yang akan Anda lalui. Apabila pembaca selama bekerja tidak memiliki jenjang karir yang jelas, bisa disarankan untuk istirahat sementara dan kembali bekerja saat anak bisa ditinggal nantinya.

Baca juga: Kurangi 5 Hal Ini Agar Anda Semakin Produktif

3Pengasuh bisa menjadi pilihan

Saat memutuskan untuk bekerja, carilah orang yang dapat dipercaya untuk menjaga anak. Pilihlah daycare yang terpercaya dan banyak direkomendasikan teman-teman pembaca. Mencari pengasuh yang bertanggung jawab sepenuhnya dan menyayangi anak Anda dengan tulus juga bisa menjadi pilihan. Namun mengingat maraknya kasus penculikan bayi dan kekerasan pada anak kecil yang nantinya akan berdampak pada sisi psikologis anak, sebaiknya pembaca benar-benar memikirkan opsi yang satu ini. Ada bagusnya bila pembaca benar-benar menemukan orang yang dapat dipercaya untuk mengasuh anak sebelum memutuskan untuk mengakhiri masa cuti melahirkan.

Baca juga: 7 Pekerjaan yang Cocok Untuk Perempuan Introvert

Namun kembali lagi pada setiap keputusan tentu saja ada sisi positif dan negatifnya, bekerja sah-sah saja asal anak berada di tangan dan tepat, meskipun disayangkaan tidak dapat melihat tumbuh kembang anak tiap detiknya. Memutuskan untuk resign pun juga perlu dipikirkan lagi, terlebih ketika ruang kerja pembaca masih sangat membutuhkan Anda, apalagi bila Anda masih sangat semangat dan mencintai pekerjaan Anda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here