B erangkat dari kesadaran untuk merawat kebhinekaan demi menjaga Indonesia, program Bakti Indonesia dilaksanakan untuk kali kedua tahun ini.
“Kegiatan ini memaknai penanaman nilai kebangsaan, tradisi, dan kearifan lokal,” ungkap Dra. Psi. Mulia Jayaputri, MPA saat pembukaan Bakti Indonesia 2024 di Graha Pemuda, Gereja Katedral, Jakarta, Selasa (6/8).
Penyelenggaraan Bakti Indonesia 2024, dilaksanakan bertepatan dengan bulan Hari Kemerdekaan Ke-79 RI. “Kami ingin memeringati kemerdekaan Indonesia dengan rasa syukur dan melangitkan doa melalui rumah-rumah ibadah terutama yang telah menjadi ikon,’’ ungkap Mulia.
Menurutnya, program yang digagas oleh Yayasan Bakti Keberagaman Indonesia (YBKI) ini adalah gerakan derma sosial dalam keberagaman Indonesia.
Bakti Indonesia memiliki misi merawat keberagaman Indonesia, sehingga diadakannya di rumah ibadah yang jadi ikon Indonesia.
“Kenapa harus ikon? karena gaungnya akan lebih keluar, lebih nyaring, kalau dimulai di rumah ibadah yang jadi ikon di Indonesia,” jelasnya.
Ia mengatakan, tahun ini kegiatan Bakti Indonesia dilaksanakan di Gereja Katedral. Pada 2023 lalu, kami langsungkan di Mesjid Istiqlal.
Tahun depan, 2025, kami memestakan hari penting itu di Pura Besakih, Bali.
Selanjutnya, tahun 2026, direncanakan di Klenteng Sampokong, Semarang. Kemudian tahun selanjutnya di Candi Borobudur.
“Baru kemudian di rumah-rumah ibadah yang jadi ikon di provinsi tertentu. Rencananya ini akan terus bergulir hingga genap 38 provinsi di Indonesia,” jelasnya.
Pemilihan rumah ibadah sebagai tempat bagi acara Bakti Indonesia ternyata bukan tanpa alasan. “Kenapa kita pilih rumah ibadah? Karena kita ingin nunjukkin bahwa memang keberagaman itu yang harus dijaga dan mulainya dari tempat ibadah,” tambah Luthfi Ermanda, Wakil Ketua Panitia Bakti Indonesia 2024.
Mulia melanjutkan, Bakti Indonesia merupakan wujud rasa cinta tanah air, cinta keberagaman dan cinta berderma. Menurutnya, Indonesia terpilih sebagai negara nomor satu soal berderma.
“Kekuatan budaya Indonesia berada pada keberagamannya. Karenanya, kami memasukkan aksi derma sosial dan melibatkan pengusaha UMKM,” ujarnya.
“Setiap kali bakti Indonesia hampir 1.000 orang memperoleh manfaatnya, termasuk UMKM. Kami yakini bukan jumlah yang utama tapi spirit berderma itu,” sambungnya.
Kegiatan tersebut meliputi donor darah oleh 300 pendonor, pemeriksaan mandiri kanker payudara kepada 300 peserta, pemeriksaan gigi gratis 100 peserta, basic medical check up, bazar UMKM, dan konseling psikologi.
“Setiap acara kegiatan Bakti Indonesia memang dilaksanakan tiga hari. Aksi sosialnya beda-beda. Yang baru tahun ini treatmen pemeriksaan gigi dan konseling psikologi,”ujarnya.
Program Bakti Indonesia diselenggarakan 6-8 Agustus 2024 di pelataran Gereja Katedral Jakarta. Romo Albertus Hani Rudi Hartoko,SJ dari Paroki Gereja Katedral Jakarta menyambut baik penyelenggaraan Bakti Indonesia 2024 di Katedral Jakarta. (naomi)