Perginya Tulang Punggung Keluarga dalam Tragedi Glodok Plaza

0
Indira Seviana Bella (kanan) tewas dalam tragedi kebakaran Glodok Plaza. (Foto: Dok. Pri)
Indira Seviana Bella (kanan) tewas dalam tragedi kebakaran Glodok Plaza. (Foto: Dok. Pri)

Sejak tiga tahun lalu setelah ayahnya, Hans Donny Bella, meninggal, Indira Seviana Bella menjadi tulang punggung keluarga. Meski gadis berusia 25 tahun itu anak bungsu dari dua bersaudara, namun hanya ia yang bekerja. India bekerja sebagai pramugari di sebuah maskapai penerbangan swasta.

”Sepeninggal ayahnya, Indira tinggal bersama ibu dan kakaknya. Tapi hanya dia yang bekerja untuk keluarganya,” kata Ketua RT 06 RW 09, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Joko Sumpeno, ketua RT tempat Indira dan keluarga selama ini tinggal.

Kini kemungkinan tulang punggung keluarga itu sudah pergi untuk selamanya setelah menjadi korban dalam tragedi kebakaran Glodok Plaza pada Rabu (15/1) lalu.

Ibu dan kakak Indira sendiri dikatakan Joko sudah pamit dari wilayah itu ke rumah saudara. ”Katanya mau nenangin diri dulu,” lanjut Joko.

| Baca Juga: Mengenang Sosok Oshima Yukari, Pramugari Korban Kebakaran Glodok Plaza

Kini sebagai Ketua RT, Joko lah yang sibuk mengurus segala sesuatu. Menurutnya, ibu dan kakak Indira sudah datang ke rumahnya untuk memberi kabar duka, sekaligus meminta bantuan mengurus proses administrasi dan lainnya.

”Ya sudah datang beberapa hari lalu. Banyak cerita tentang almarhumah. Ibunya syok banget, selalu nangis terus,” cerita Joko.

Gantikan Posisi

Indira Seviana Bella semasa hidup. (Foto: Dok. Pri)
Indira Seviana Bella semasa hidup. (Foto: Dok. Pri)

Menurut Joko, sehari sebelum kedatangan Nyata, kediaman Indira ramai disambangi rekannya sesama pramugari. ”Tapi hari ini rumahnya sudah kosong. Keluarganya tadi pagi pamit mau ke rumah saudaranya,” kata Joko.

Di lingkungannya, keluarga Indira tergolong sederhana. Semasa hidupnya, ayah Indira, Hans bekerja sebagai supir angkutan kota di lingkungannya. Praktis setelah ayahnya tiada, Indira yang menggantikan posisi sebagai pencari nafkah.

”Sudah masuk tahun ke tiga Indira jadi pramugari. Semua kebutuhan rumah tangga, dia yang penuhi. Termasuk iuran lingkungan, pasti nunggu dari Indira,” kata Joko.

| Baca Juga: Keikhlasan Ayah, Oshima Yukari Korban Kebakaran Glodok Plaza

Dari cerita yang didapatkan Joko dari keluarganya Indira, sejak kecil Indira memiliki mimpi untuk menjelajahi dunia. Termasuk tekadnya mengangkat taraf ekonomi keluarganya. Itu dirasa bisa dicapai dengan menjadi pramugari.

”Setelah lulus dari sekolah pramugari pada 2022, Indira langsung bergabung dengan Lion Air hingga saat ini,” kata Joko.

Saat bertugas sebagai pramugari, Indira biasa keluar rumah berminggu-minggu. Tinggal di apartemen atau mess yang disediakan maskapai tempatnya bekerja. Begitu juga saat ujian perpanjang lisensinya sebagai awak kabin udara, Indira tinggal bersama rekan sejawatnya di apartemen.

Tidak Memberi Tahu

Sebelum kejadian, Indira baru menyelesaikan ujian untuk mendapatkan lisensi awak kabin udara atau Flight Attendant License (FAL). Setiap tahun awak kabin seperti pramugari memang harus mengikuti ujian untuk memperpanjang lisensinya. Lisensi ini menjadi syarat utama awak kabin untuk bisa bertugas di udara.

Hari itu, Indira baru saja lulus ujian memperpanjang lisensi FALnya. Kabar itu sempat disampaikan Indira ke ibunya, Sri Lestari pada Rabu (15/1). Sesaat sebelum musibah itu merenggut nyawanya.

”Jam delapan malam dia WA mamanya, ’Ma aku lulus ujian’,” cerita Joko.

| Baca Juga: Curhat Suami Korban Kebakaran Glodok Plaza: Saya Tahu, Kemungkinannya Kecil

Namun ada lanjutan dari kabar bahagia itu. Dalam pesan whatsapp-nya, Indira juga meminta izin untuk merayakan kelulusannya bersama teman-temannya.

”Habis ujian aku mau jalan-jalan sama teman-teman ya, Ma,” sambung Indira dalam pesan kepada ibunya. Sayangnya itu jadi pesan terakhir Indira kepada ibunya. Indira hanya menambahkan, bahwa ia tidak pulang ke rumah, malam itu.

Sayangnya Indira  tidak mengabarkan di mana ia akan merayakan kelulusan.

Sehingga Sri tidak tahu jika putrinya ada di tempat yang kemudian terbakar itu.

Baru pada pukul 14.00 WIB, esok harinya, Sri kaget saat rekan satu apartemen Indira mengabarinya lewat telepon. Ibu dua anak itu kaget karena Indira dan teman-temannya pergi ke tempat hiburan di Glodok Plaza yang terbakar.

Indira sendiri belum pulang ketika rekan satu apartemen itu mengabari.

Kisah selengkapnya baca di Tabloid Nyata Cetak edisi 2791, Minggu ke III, Januari 2025. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here