Masih ingat kisah suami di Prancis, yang membius istrinya sendiri secara berkala selama 10 tahun, agar bisa divideo saat diperkosa 80 pria yang dipanggil lewat medsos? yang kisah lengkapnya telah ditulis media ini edisi 2772 lalu.
Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit karena nyeri perut hebat, akhirnya pada Senin (16/9) lalu, pria 71 tahun bernama Dominique Pelicot itu hadir di persidangan.
Dan secara mengejutkan mengakui perbuatannya secara gamblang. “Ya, saya pemerkosa. sama dengan para pria yang ada di ruangan ini,” aku Dominique.
“Mereka semua tahu kalau saya ngundangnya memang untuk memperkosa istri saya,” tambahnya.
Dia lalu menunjuk 50 terdakwa kasus perkosaan berantai terhadap Giséle Pelicot, istri Domique, yang dihadirkan di bilik terdakwa Pengadilan Avignon, Prancis itu.
“Saya mengaku salah. Istri saya, anak-anak saya, cucu-cucu saya, saya menyesali apa yang telah saya lakukan,” lanjutnya dengan ekspresi wajah yang datar.
|Baca Juga: Foto Kamala Harris Diedit Jadi Bareng Terdakwa Kejahatan Seksual
Ia melanjutkan, “Untuk itu saya minta maaf, walau saya tahun ini pasti tak termaafkan. Saya tahu, dia (Giséle, red) tidak layak untuk saya perlakukan seperti itu.”
Seperti yang telah ditulis Nyata, Dominique tega memasukkan obat tidur dosis tinggi ke dalam makan malam atau minuman rose wine istrinya, secara berturut-turut selama 10 tahun.
Setelah si istri lelap, ahli kelistrikan yang pernah menjadi agen properti itu pun mempersilakan para pria tak dikenal yang telah tiba di rumahnya untuk masuk ke kamar dan memperkosa Giséle di ranjangnya.
Para pria itu datang dari berbagai kalangan, dengan rentang umur antara 26 hingga 74 tahun.
Mereka datang karena undangan terbuka Dominique melalui akun medsosnya.
Para pria itu disilakan memperkosa Giséle secara cuma-cuma, boleh dengan gaya apa pun asal tanpa kondom dan mau divideo. Gila kan?
Pengakuan Dominique itu didengar langsung oleh istrinya yang juga sudah 71 tahun, putrinya Caroline yang kini berumur 45 tahun, serta kedua adiknya, David dan Florian Pelicot.
|Baca Juga: Mata Pria Ini Dicongkel, Korban Penganiayaan di Acara Vespa Bogor
Juga Korban Perkosaan
Hari Senin itu Dominique memasuki ruang sidang dengan bertongkat. Matanya menatap lurus kepada majelis hakim yang terdiri dari lima orang.
Mengenakan t-shirt biru dengan kardigan abu-abu, pria berambut putih yang kerut wajahnya dalam itu tampak percaya diri selama persidangan.
Sesekali Dominique menghela nafas, bila ada terdakwa yang memungkiri tudingannya. Tapi tak nampak kekesalan di wajahnya.
Sebaliknya, dia menangis kala menceritakan masa kecilnya.
“Saya juga korban perkosaan. Saya diperkosa perawat ketika saya sedang dirawat di rumah sakit,” curhatnya.
“Ketika itu umur saya baru 9 tahun. Ketika umur saya 14 tahun, saya pernah dipaksa untuk ikut memperkosa seorang wanita difabel , bersama beberapa pemuda lain,” aku Dominique.
“Itu beban batin yang sangat berat selama hidup saya. Di rumah pun saya sering melihat ibu saya jadi korban kekerasan seksual ayah saya,” tuturnya sambil menghapus air matanya.
|Baca Juga: Curhatan Putri Bos Yamaha di Media Sosial Sebelum Tikam Ayahnya
Atas pertanyaan hakim, Dominique menjelaskan, “Saya tulis di undangan online saya bahwa saya mencari seseorang untuk memerkosa istri saya saat tidur. Kalian seperti saya juga kan, menyukai mode perkosaan.”
Dia juga mengaku, “Saya katakan kepada mereka untuk tidak merokok, tidak pakai parfum, harus membuka baju di dapur dan menghangatkan tangan sebelum menyentuh istri saya agar tidak membangunkan dia,” katanya.
Dia menambahkan, “Obat tidur itu akan membuat istri saya tertidur lelap selama tujuh jam. Dan selama itu kalian bebas memperkosanya.”
“Mereka semua tahu bahwa saya merekamnya. Karena tripod dan kamera itu saya pasang di dekat ranjang. Sehingga mereka bisa melihat kamera itu sejak mereka memasuki kamar saya,” lanjut Dominique.
Kejahatan itu diakui Dominique dilakukan sebanyak 2-3 kali seminggu, sejak tahun 2010 hingga 2020.
Dan perbuatan tersebut terungkap secara tak sengaja. Yakni ketika kakek tujuh cucu itu tertangkap basah untuk ke dua kalinya.
Saat itu terdakwa memotret tubuh bagian bawah beberapa wanita pengunjung yang mengenakan rok di sebuah supermarket. Pemotretan dilakukan dengan kamera ponsel yang disamarkan.
Penangkapan itu mengharuskan polisi menggeledah rumah Dominique. Dan menyita ponsel, kamera, laptop serta beberapa eksternal hardisk-nya.
Saat penggeledahan dilakukan, Giséle sedang menjaga cucu di rumah salah seorang dari ketia anaknya, di luar kota.
Polisi syok karena ternyata, barang-barang sitaan itu berisi lebih dari 2.000 video por*o dan ratusan foto sejenis, yang menggambarkan berbagai jenis perkosaan terhadap Giséle yang terlihat bagai orang pingsan. (*)
Selengkapnya baca Tabloid Nyata Edi 2773, Minggu Ke III, September 2024