Legenda Bawang Merah dan Bawang Putih Disulap dengan Rasa Baru

feature-bunga-untuk-mira
Foto: Istimewa

Bagaimana jika, Dea Penendra peraih Piala Citra 2018, Shea penyanyi, Maya Hasan, harpist dan Daniel Adnan pemain film Buffalo Boys (2018), bertemu dalam satu pangung teater? Empat bintang tersebut, tampil memukau di panggung Gedung Teater Jakarta, dalam teater musikal berjudul Bunga Untuk Mira.

Pertunjukan ini diadaptasi dari kisah legenda, Bawang Merah dan Bawang Putih. Mhyajo, produser, sutradara, penulis skenario sekaligus penata artistik, memberi imajinasi baru, nan segar dan menyentuh.

Baca juga: Bunga untuk Mira, Membalut Dongeng dengan Karya Sci-fi

Mhyajo berhasil mengarahkan dua pemeran utama wanita, Mira (Shae) dan Puti (Dea Panendra) menjadi pemain teater musikal yang memukau. Keduanya bisa berakting, menari dan menyanyi dengan sempurna.

Bunga-untuk-mira-2
Foto: Istimewa

Sebagai aktris baru, Shae memamerkan bakatnya dengan baik. Penyanyi tersebut mengaku belum pernah belajar menari, sebelum dilibatkan dalam proyek ini. Namun ia mampu tampil lincah dan tetap seksi. Ini tentu berkat gemblengan Ufa Sofura, sebagai penata tari dan gerak.

Sementara Bawang Putih adalah botanis berhati lembut, bernama Puti Prabuwardhana yang tengah menyiapkan produk kosmetika, berbahan dasar bunga. Ia justru dicintai sejak lama oleh Andre.

Baca juga: Meghan Trainor Jadi Keberuntungan Besar Daryl Sabara

Mira dan Puti digambarkan sebagai dua kutub pribadi berbeda. Mereka dipertemukan menjadi keluarga, karena Ibu Mira atau Ibu Suri (Maya Hasan) menikah dengan Ayah Puti, yang kini sudah wafat.

Mira sangat ekstrovert dan penuh pesona. Ia adalah kebanggan Ibu Suri. Sementara Puti si anak sambung, memiliki pribadi introvert. Terlebih ia selalu disisihkan oleh Ibu Suri. Di meja makan, dia selalu ditempatkan di bagian ujung meja. Bagian tengah hanya untuk Ibu Suri, Mira dan rekan dekatnya.

bunga-untuk-mira-3
Foto: Istimewa

Mhyajo menutup pagelaran berdurasi 1 jam 30 menit itu, dengan tak terduga. Mhyajo membagi pentas dalam dua babak, dengan 16 adegan.

Ia memperlihatkan adegan flashback, di mana Puti merencanakan adanya kematian. Puti ingin kembali menguasai meja makan di bagian tengah. Di mana selama ini, posisi itu dikuasai Ibu dan saudara tirinya.

Bunga Untuk Mira juga memperlihatkan ragam tampilan kostum yang segar, fashionable dan pas untuk tiap karakter pemain. Semua itu disiapkan Klenting Titis Wiyanti dengan detail. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here