Banyak cara bisa dilakukan untuk menyambut Hari Kemerdekaaan ke-79 RI.
Seperti yang dilakukan Jerhemy Owen, konten kreator yang fokus membuat konten edukasi tentang lingkungan.
“Kalau biasanya orang-orang memeringati Hari Kemerdekaan RI dengan mendaki gunung, kali ini aku bikin yang lain,” ujar Owen di Bantar Gebang, Bekasi, beberapa waktu lalu.
Owen ingin merayakan Hari Kemerdekaan ke-79 RI menjadi lebih bermakna dan membuat masyarakat lebih sadar tentang isu lingkungan. Yaitu dengan mendaki gunungan sampah Bantar Gebang, Bekasi.
Secara pribadi, Owen juga ingin agar aktivitas ini menjadi pengingat pribadi untuk tidak berhenti menyuarakan dan terus berusaha meminimalisasi permasalahan sampah di Indonesia.
|Baca Juga: Gegara Merekam Jenazah, WNI Ditangkap Polisi Arab Saudi
“Pada akhirnya, semuanya itu pasti menghasilkan sampah. Tapi, bagaimana cara kita mengelola dan meminimalisasi itu yang jadi penting banget,” kata mahasiswa tingkat akhir jurusan Teknologi Lingkungan dan Energi Terbarukan di Avans University of Applied Sciences, Belanda itu.
Ia mengaku, full respect untuk para pemulung, karena merekalah pahlawan sampah di Indonesia yanh sebenarnya.
Merekalah yang mengumpulkan, memilah, mendaur ulang sampah yang selama ini dibuang begitu saja.
Owen membagikan pengalaman menariknya selama beberapa kali mengunjungi TPST Bantar Gebang. Ia menjelaskan, “Apapun sampah yang kamu cari ada di sini,” tuturnya.
Owen mengingat kembali berbagai jenis sampah yang pernah ia temui, mulai dari sofa hingga sandal, sampai pakaian dalam.
Ia merasa prihatin dengan pertumbuhan gunungan sampah yang semakin tinggi di TPST Bantar Gebang dari tahun ke tahun.
Beberapa waktu lalu, Owen berbagi soal pengelolaan sampah yang ia ketahui. Menurutnya, ketika sampah telah tercampur dan nggak dipilah, sulit untuk mengolahnya.
Pengolahan sampah yang paling utama adalah mengubahnya menjadi energi, terutama listrik dan panas.
“Yang paling utama bisa kita jadikan listrik. Selain itu, dibakar dijadikan energi panas juga bisa,” saran pria yang juga menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap isu kemanusiaan dan politik itu.
|Baca Juga: HP Meledak saat Dicas, Awal Kebakaran Permukiman di Manggarai
Owen juga menambahkan kalau sampah low value, seperti kemasan sekali pakai, dapat didaur ulang menjadi sejumlah produk turunan.
Seperti bahan pencampuran pada aspal atau batu dan bahan bangunan.
Namun, Owen menekankan akan cukup sulit mengolah sampah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi, jika sampah tersebut sudah tercampur.
Karena itu, lanjut dia, penting untuk melakukan pemilahan sampah sebagai langkah utama dalam pengelolaan sampah yang efektif.
“Makanya yang paling penting dilakukan adalah dipilah,” tandas pria kelahiran Jakarta, 29 April 2002 itu.
Kegiatan Owen di Bantar Gebang tidak berhenti pada sesi pemotretan saja. Owen melanjutkan kegiatannya dengan memberikan materi secara interaktif yang bersifat dua arah kepada anak-anak di daerah Bantar Gebang.
Owen membagikan mengenai pentingnya belajar mengenai ilmu lingkungan hingga prospek kerja dalam bidang tersebut.
Owen juga menyempatkan diri untuk bermain permainan khas 17-an, seperti lomba meniup balon, berlari dengan balon dihimpit secara berpasangan, balap karung , hingga bernyanyi bersama anak-anak penghuni Bantar Gebang dan relawan dari komunitas Teman Baru. (*)