Ciptakan Solusi Kaum Difabel Cari Kerja, Kenali Sosok Dibalik Kerjabilitas

kaum difabel cari kerja
Foto: DokPri

Sudah dua tahun lebih, Rubby Emir (38) membantu mencarikan pekerjaan untuk para penyandang disabilitas melalui situs www.kerjabilitas.com yang dibuatnya.

”Kita mulai sejak Maret 2015. Alasan saya membuat situs ini (www.kerjabilitas.com, red), karena dari kecil sudah terpapar dengan penyandang disabilitas. Adik saya adalah penyandang disabilitas,” ungkap Rubby saat berkunjung ke redaksi Nyata, Jumat (24/11) lalu.

Rubby menjelaskan, sebelum Kerjabilitas ada, para penyandang disabilitas dalam mencari pekerjaan lebih banyak melalui situs-situs pencari kerja umum seperti jobstreet, jobsdb, dan lain-lain. Yang akhirnya ditolak saat mau diwawancara, ketika perusahaan tahu pelamarnya adalah penyandang disabilitas.

A post shared by Kerjabilitas (@kerjabilitasid) on

Rubby berharap, dengan adanya situs pencari kerja ini, para penyandang disabilitas mendapatkan informasi pekerjaan yang benar-benar bisa dilamar. Untuk itu, Rubby terlebih dahulu kepada perusahaan-perusahaan bahwa lowongan tersebut mau menerima karyawan penyandang disabilitas.

”Jadi nanti perusahaan nggak kaget lagi, kalau nanti yang melamar ada penyandang disabilitasnya. Sehingga penyandang disabilitas mendapatkan porsi yang setara dengan mereka yang normal saat proses recruitment. Soal nanti gagal atau lolos saat seleksi tersebut, itu terserah perusahaan,” jelasnya.

Rubby Emir dan Tety Sianipar. Foto: DokPri

Awalnya, Rubby hanya dibantu seorang teman, Tety Sianipar, yang berlatar belakang IT developer game dan juga bekerja disebuah organisasi yang menangani korban kebencanaan. Kini Tety pun menjadi CTO (Chief Technology Officer) di Kerjabilitas.

Baca juga: Yuliati Umrah, Dirikan Yayasan Anak Kaum Marjinal Berprestasi

Rubby mengakui bahwa masih banyak kesulitan agar sebuah perusahaan mau menerima pekerja disabilitas. Bahkan tidak semua perusahaan yang dihubungi Rubby tahu apa itu penyandang disabilitas, sehingga ia pun berusaha untuk menjelaskan tentang penyandang disabilitas.

”Alasanya penolakan yang paling sering, yaitu kebijakan di perusahaanya belum ada atau kalau tidak infrastruktur di kantornya belum siap. Misalnya, belum ada tangga khusus untuk pengguna kursi roda di kantornya,” jelasnya.

kaum difabel cari kerja
Foto: DokPri

Tak jarang juga Rubby bersama timnya mendatangi beberapa perusahaan untuk memberikan edukasi, supaya mau menerima karyawan penyandang disabilitas

Budget-nya tidak besar, bisa dilakukan secara bertahap, sederhana dan bisa menggunakan alat atau bahan yang ada,” ujarnya. Misalnya, lanjut Rubby, mendesain tangga masuk kantor yang mudah dilalui pengguna kursi roda. ”Tangga depan masuk kantor dibuat datar dan miring, supaya pemakai kursi roda dapat naik. Bisa memakai papan biasa, kemudian dicat, lalu diberi lapisan karet supaya tidak licin. Begitu saja sudah beres,” contohnya.

Dengan penjelasan seperti itu, sebagian besar perusahaan yang sudah diedukasi Rubby mau mencoba menjadi aksesibilitas (penerima penyandang disabilitas, red).

Baca juga: Diamputasi karena Kanker, Jessica Quinn Menginspirasi Banyak Orang dengan Semangatnya

Saat ini sudah ada 150 penyandang disabilitas yang sudah bekerja di perusahaan rekanan Kerjabilitas. Dan hampir setiap hari ada sekitar 80-100 penyandang disabilitas yang melamar kerja di perusahaan yang bekerja sama dengan Kerjabilitas.

”Ketika ada penyandang disabilitas yang sudah dapat kerja itu reward bagi kami. Bahkan beberapa waktu lalu, ketika kita jalanjalan ke mal tiba-tiba ada seorang penyandang disabilitas yang menyapa kami. Ketika itu, dia sedang ngopi bareng bersama teman-temannya. Ternyata dia yang keterima di Bank Mandiri,” ingatnya. ”Melihat seperti itu, kami merasa senang, karena mereka bisa mandiri secara finansial,” lanjutnya. *bas/dro/fel

Selain kaum difabel cari kerja melalui kerjabilitas, baca juga info-info terbaru selebriti Indonesia lainnya di Tabloid Nyata edisi 2423 terbit tanggal 9 Desember 2017.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here