Sebuah lagu memang bisa dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa. Salah satunya adalah lagu yang diluncurkan tanggal 20 Desember lalu di Djakarta Theater, Jakarta Pusat. Lagu berjudul Satu Indonesiaku ini diciptakan oleh Tantowi Yahwa, yang bekerja sama dengan Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (AIRI).
Sebenarnya lagu ini merupakan penggabungan dari empat judul lagu klasik Indonesia yang bertema sama, tanah ir Indonesia. Mulai dari Rayuan Pulai Kelapa karya Ismail Marzuki, Kolam Susu yang diciptakan Yok Koeswoyo dari Koes Plus, Zamrud Khatulistiwa dari Guruh Soekarno Putra, dan Pemuda karya Chandra Darusman. Dari keempat lagu yang tak asing di telinga kita itu, diaransemen ulang menjadi sebuah lagu baru yang sangat enak untuk didengar.
Lagu-lagu klasik Indonesia tersebut diaransemen ulang dan digabungkan oleh komposer Erwin Gutawa menjadikannya sebuah lagu Satu Indonesiaku. Menurut Erwin Gutawa, menggabungkan keempat lagu dan menyusun 30 penyanyi berbeda cukup menantang tetapi sangat seru. Lagu tersebut juga dinyanyikan oleh 30 musisi tanah air yang terkenal, seperti Andre Hehanusa, Ariel Noah, Bimbo, Cakra Khan, Judika, Glen Fredhly, Once Mekel, Rosa, Raisa,Tulus, dan sebagainya.
Menariknya, lagu ini memang khusus diciptakan sebagai persembahan dan kepedulian musisi kepada Indonesia. Bahkan ketiga puluh musisi yang ikut menyanyi dan komposernya pun tidak mendapatkan bayaran dari pihak penyelenggara.
Lagu Satu Indonesiaku ini memadukan lirik yang menceritakan tentang keindahan dari Indonesia dan juga optimisme Indonesia menuju masa depan. Tak hanya sebuah lagu, ketiga puluh musisi yang turut serta menyanyikan lagu ini juga disibukan dengan membuat video musik.
Karena setting-nya adalah keindahan Indonesia, pihak produser menggunakan animasi untuk memudahkan pengambilan gambarnya. Dalam pengambilan gambarnya sendiri, disutradari oleh Toni P Sianipar.
Sebagai penggagas acara, Tantowi Yahwa mengatakan, “(Lagu) Ini sesungguhnya proyek besar dan berat. Tapi karena semua yang terlibat disini mempunyai keprihatinan yang sama, bahwa kebhinekaan, kesatuan, dan persatuan Indonesia itu tidak bisa diganggu gugat, maka menyatukan mereka terasa mudah.”
Dengan melakukan kerja sama dengan Asosiasi Industri Rekaman Indonesia, lagu ini akan ditayangkan melalui media televisi, radio, dan juga bioskop di seluruh Indonesia mulai 21 Desember 2016.
Bahkan pada acara peluncuran lagu ini Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga menghadiri dan melontarkan pujian pada para musisi yang terlibat. Dia meyakini pesan melalui lagu itu akan sangat mengena.
“Ini inisiatif luar biasa. Pendekatan yang bisa membantu upaya kesatuan dengan lembut, masuk dalam hati,” kata Tito.