Konsultan organisasi dunia
Wanita kelahiran Pamekasan, 16 Juli 1975 ini bukanlah orang baru di bidang perlindungan hak anak. Ia menjabat sebagai konsultan di beberapa organisasi internasional seperti PBB, UNICEF, dan UNDP sejak tahun 2002.
”Awalnya saya terpilih sebagai salah satu peserta workshop internasional di Bangkok tentang hak anak, itu sedunia. Dari Indonesia hanya dua orang, saya dan satu lagi dari Kalimantan,” kata Yuli.
”Pulang dari workshop, akhirnya strateginya makin bagus, makin terasah, dan saya banyak menerima job sebagai freelance consultant di beberapa organisasi internasional, termasuk PBB,” imbuh ibu dua anak ini.
Pengalamannya membuat jangkauan Yuli semakin luas. Sampai saat ini, ia sudah membuka children center di lima kota selain Surabaya yakni Maumere (Sikka, NTT), Lereng Gunung Bromo (Probolinggo, Jatim), Semarang (Jateng), Pulau Gilingan (Madura, Jatim), dan Ubud (Gianyar, Bali).
Baca juga: Halimah Yacob, Presiden Perempuan Pertama Singapura
Mewakili Indonesia
Tak heran, dengan berbagai pengalamannya itu, ia kerap diundang mewakili Indonesia dalam konferensi internasional tentang hak anak.
Bahkan pada bulan Mei 2018 nanti, ia diminta menjadi pembicara dalam Kongres Masyarakat Katolik Sedunia.
”Ntar Mei saya ke Jerman untuk Kongres Masyarakat Katolik Sedunia tentang perlindungan anak, walaupun saya muslim. Jadi Vatikan akan menyusun aturan perlindungan anak di semua gereja dan saya dianggap expert dari Indonesia untuk didengar,” jelas Yuli.
Partnership
Menariknya, selama ini, Yuli banyak menggunakan dana pribadi untuk menjalankan program-program bersama ALIT. Dana yang tidak sedikit itu didapatkan dari penghasilannya sebagai konsultan. Namun, ia juga tak menampik jika sempat beberapa kali menerima bantuan dari Jerman, Belanda, dan Australia.
”Jadi bicaranya bukan bantu yayasan. Kami kerjasamanya, kalau ada ide apa di daerah mana, yuk partnership. Ada nggak yang mau modali yang ini, oh iya saya mau. Jadi organisasinya benar-benar independent karena per proyek,” jelasnya.
Baca juga: Diamputasi karena Kanker, Jessica Quinn Menginspirasi Banyak Orang dengan Semangatnya
Kunci Sukses
Menurut Yuli, keyakinan diri adalah kunci utama bagi seseorang untuk sukses. Terkadang, orang lain tak paham dengan pilihan hidup kita. Namun, bukan berarti kita salah.
”Kita harus berani di luar kotak, berani memilih, berani mengeluarkan ide yang menurut orang nggak umum. Perubahan itu muncul hanya dari orang yang nggak umum,” pungkas Yuli. *rhw/adi/fel
Selain kisah Yuliati Umrah mendirikan yayasan anak terlantar, baca juga info-info terbaru selebriti Indonesia lainnya di Tabloid Nyata edisi 2415 terbit tanggal 14 Oktober 2017.