Rama dan Shinta, Paduan Indah Budaya Tradisional dan Tari Balet Modern

Rama dan Shinta
Foto: Why/Tabloid Nyata

Sebuah pertunjukan seni pewayangan dalam bentuk cerita balet dengan tajuk Rama dan Shinta, digelar di Teater Ismail Marzuki (TIM) Jakarta pada tanggal 28-29 Oktober 2017. Mahakarya pewayangan ini dikemas apik dan dikolaborasikan dengan tari balet oleh Marlupi Dance Academy (MDA).

“Kami ingin mengingatkan kembali pada masyarakat tentang kekayaan budaya Indonesia lewat pertunjukan ini. Ditambah kolaborasi tari balet modern, budaya tradisional Indonesia takan pernah tenggelam,” kata Fifi Sijangga, selaku Direktur Artistik MDA.

Pertunjukan Rama dan Shinta ini diselenggarakan dalam upaya meningkatkan kualitas seni dan budaya Tanah Air. Melalui balet sebuah karya sendratari yang dikategorikan melalui musik orkestra, mime dan akting.

“Balet dikenal sebagai tarian dari luar. Tapi bagaimana caranya kita memadukan seni modern dan tradisional hingga tercipta karya yang menarik. Kita juga harus melestarikan budaya Indonesia,” sambung Fifi.

Dalam pertunjukan dalam bentuk balet klasik ini berlangsung selama 60 menit. Ada tujuh pemeran utama yang terlibat. Salah satunya adalah Michael Halim, penari balet pria pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar ‘Solo Seal’ dari Royal Academy of Dance, London.

“Satu kebanggan buat aku jadi pemeran Rama di pertunjukan ini. Banyak detail yang perlu diperhatikan saat memerankan sosok Rama saat melindungi Shinta,” aku Michael yang berlatih balet sejak usia 12 tahun ini.

Rama dan Shinta
Foto: Why/Tabloid Nyata

Keberhasilan Marlupi Dance Academy ini tak lepas dari kerja keras sang pendiri, Marlupi Sijangga. Di usianya ke 80 tahun, Marlupi berhasil melahirkan balerina-balerina handal di Indonesia.

“Sudah enam puluh satu tahun MDA berdiri sejak tahun 1956. Baru tahun ini saya dianugerahi penghargaan oleh pemerintah,” sebut Marlupi yang meraih penghargaan sebagai Maestro Seni Tradisi kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaruan Seni Tari Balet di Indonesia.

Di usianya kini, Marlupi tak hentinya berkarya dan berkreasi di bidang tari. Menurut wanita asal Surabaya ini menyebut tari adalah hidupnya. “Dance is my life,” kata Marlupi bersemangat. *why/fel

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here