Film Jingga Dijadikan Referensi Untuk Kesehatan di Jerman

Lewat film idealisnya yang berjudul Jingga, mengantarkan sutradara muda dan cantik Lola Amaria ke Benua Eropa. Setelah disambut hangat di Florence Italia dan juga di Spanyol, giliran Jerman yang memberi ruang kepada Lola untuk memutar filmnya itu.

Pemutaran pertama dilakukan di kota Bonn, Sabtu 15 Oktober kemarin di Rheinische Freidrich-Wilhelms Universitat Bonn. Sambutan luar biasa dan pujian dari mahasiswa kampus tersebut membuat Lola terharu. Bahkan film tersebut diwajibkan untuk ditonton oleh seluruh mahasiswa di kampus tersebut, karena dinilai sangat berguna dan membantu perkembangan ilmu kedokteran.

Ilmu kedokteran di dunia sudah sedemikian maju tapi saat melihat film ini mereka menyadari kemajuan itu masih sangat sedikit menyentuh mereka yang benar-benar membutuhkan. Selain itu, mereka menjadi tertarik mendalami dunia psikologi keluarga disabel,” kata Lola Amaria dalam pesan berantainya, termasuk ke Nyata.co.id yang diterima pada Senin (17/10) siang.

Film ini berkisah tentang empat orang sahabat tuna netra yang sekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB). Menjalani kehidupan sehari-harinya dengan semangat dan saling memberi motivasi. Tidak hanya itu, film ini juga mengisahkan tentang perjuangan seorang Ibu yang tidak putus asa untuk bisa memotivasi anaknya, Jingga.

Menurut mereka Jingga adalah film yang bisa memberi banyak input mengenai kesehatan masyarakat. Bahkan mereka meminta ijin untuk menggunakan film ini untuk kajian khusus disabilitas. Saya bangga dengan film ini,” ungkap Lola.

Pemutaran Film Jingga di Jerman ini didukung oleh beberapa lembaga nirlaba seperti BUGI, Watch Indonesia, Pidjar, Weitblivk, DIG, Engagement Global dan KED. Selain Bonn, film ini juga akan diputar di Koln, Hannover, Gottingen, Berlin dan Frankfurt. Rencananya beberapa kampus di Jerman akan memutar film tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here