Maria Pertiwi, Harpis Pertama Bergelar Master

Foto: Hafidz/Tabloid Nyata

Musisi Indonesia yang mendalami alat musik harpa memang tak banyak. Yang tercatat hanya enam orang, salah satunya Maria Pratiwi. Hebatnya lagi, Maria juga menyandang gelar Master of Music di bidang Harp Performance. Tak heran jika ia masuk dalam tiga besar daftar pemain harpa Indonesia paling terkenal.

Sebenarnya, Maria diarahkan orangtuanya, Bakti Gunawan dan Nilawati Purwanto untuk belajar piano. ”Orangtua memang ingin aku bisa main piano. Mulai diikutkan les sampai diikutkan kompetisi,” jelas Maria Pratiwi saat bertandang ke kantor Nyata pada Jumat (21/7) lalu.

Suatu hari, Maria kecil melihat di tayangan televisi, pemain harpa unjuk kebolehan di sebuah orkestra. Dari situlah Maria tertarik belajar alat musik harpa.

Sampai suatu ketika, ”Waktu itu libur sekolah, kira-kira umur 18 tahun, mama nawarin aku belajar alat musik harpa,” kenang gadis kelahiran Jakarta, 12 Mei 1987.

Beruntung, Maria belajar kepada Heidi Awuy, salah seorang harpis terkenal di Indonesia. Selain itu, secara formal Maria menuntut ilmu di Music Composition di Universitas Pelita Harapan–Conservatory of Music.

Maria Pertiwi Harpis
Maria Pertiwi Harpis bergelar master di sesi pemotretan di kantor Tabloid Nyata. Foto: Hafidz / Tabloid Nyata

Setelah lulus dari Universitas Pelita Harapan, pada 2011 Maria melanjutkan kejurusan harpa di Harp Performance and Related Studies di Goldsmiths University of London, United Kingdom. Selama menuntut ilmu di Inggris, kerap berkolaborasi dengan musisi kelas dunia.

Kendati telah meraih predikat master, Maria belum merasa puas. Menurutnya, harpa itu selalu berkembang. Banyak tantangan dalam pemainan harpa. Kadang Maria harus menciptakan sendiri nadanya agar tercipta alunan musik yang menawan. ”Dari musik pop bisa aku macem-macemin dan aku maksimalkan.

Misal ke musik EDM (Electronic Dance Music). Atau aku mainin dengan dipukul. Semua itu bisa jadi lagu yang indah,” ujar Maria dengan raut bahagianya. Tak ada kesulitan yang ditemui oleh Maria dalam pengolahan musiknya.

Sebab, gadis yang kini menjalin asmara dengan seorang pengusaha ini telah mempelajari aransemen musik dalam studinya terdahulu. Gadis pemilik tinggi 157 cm itu sudah menelurkan satu album sebagai pemain solo harpa pada 2016.

Sadar langkanya pemain harpa di Indonesia, gadis yang pernah diajar langsung oleh Professor Gabriella d’all Olio (Profesor harpa di Trinity Laban Conservatory of Music) mulai menularkan ilmunya pada generasi muda Indonesia.

Rajin Audisi, Savira Windyani Putri Tembus Hollywood Savira Windyani Putri menambah jumlah orang Indonesia yang merintis karir di Hollywood, … [Read More]

Namun Maria tidak sekadar mengajarkan cara bermain harpa saja. ”Muridku harus tahu sejarah harpa, nggak cuma main aja,” ungkapnya dengan penuh semangat. Beruntung, sang kekasih mendukung karirnya. Bahkan tak jarang jika sang ke kasih seringkali bertindak sebagai asisten Maria kala menemani tampil dalam pertunjukan.

”Jaman pdkt, dia nemenin pas aku mau perform. Dari ambilin minum, bawain tas apa segala macem,” tuturnya dengan tertawa. Dan satu lagi impian Maria bakal terwujud. Dia akan berkolaborasi dengan salah satu harpis yang pernah meraih Grammy di tahun 2006, Deborah Henson Conant.

”Sejauh ini belum pernah kolaborasi sama idola, tapi tahun depan ada kolaborasi dengan Deboran Henson Conant, itu udah kayak mimpi jadi kenyataan,” tuturnya. *dew/tgh/fel

Selain kisah Maria Pertiwi harpis Indonesia bergelar master, baca juga info-info terbaru selebriti Indonesia lainnya di Tabloid Nyata edisi 2404 terbit tanggal 29 Juli 2017

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here