Galeri Indonesia Kaya di Lantai 8, West Mall Grand Indonesia, Jakarta, Minggu (28/5) sore, disesaki penonton. Mereka penasaran ingin menyaksikan kolaborasi antara kelompok sandiwara Sunda legendaris, Miss Tjitjih dan Puteri Indonesia 2011, Maria Selena Nurcahya. Lakon yang mereka bawakan kali ini, sebenarnya sudah umum, yaitu Sangkuriang, cerita rakyat asal Jawa Barat.

Kehadiran Maria Selena rupanya menjadi daya tarik tersendiri. Penonton yang hadir sore itu sangat beragam, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Waktu penampilan yang relatif pendek, sekitar satu setengah jam, membuat penonton rela meluangkan waktu mereka sembari menunggu jam berbuka puasa. Sesuai dengan semangat Galeri Indonesia Kaya yang mengusung konsep edukasi digital berbasis multimedia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia, penampilan Miss Tjitjih kali ini juga dikemas dengan ringan, penuh humor dan dialogis khas teater rakyat.

Marsha Timothy di Festival Film Cannes 2017 Sebagai Marlina si Pembunuh Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak lolos dalam festival film Internasional, … [Read More]

Dalam pentas kali ini tak perlu disiapkan dekorasi di setiap pergantian babak karena sorotan proyektor telah menampilkan foto-foto sebagai latar belakang panggung, mulai dari rumah khas Sunda, pemandangan hutan, hingga kawah Gunung Tangkuban Perahu yang menjadi bagian cerita legenda Sangkuriang.

”Suatu kebanggaan boleh bergabung main sandiwara dengan Miss Tjitjih. Tantangannya adalah bagaimana mengucapkan aksen bahasa Sunda yang intonasi dan tarikannya beda. Kebetulan aku dulu pernah kuliah di Bandung sehingga tahu sedikit tentang bahasa Sunda,” kata lulusan School of Business and Management Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. *nez/sos/fel

Bagaimana pengalaman Maria Selena yang sempat grogi? Baca ulasan Maria Selena main dalam sandiwara Sangkuriang di Tabloid Nyata edisi 2396 yang terbit tanggal 3 Juni 2017.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here