Kondisi fisik Lala Karmela kurang fit ketika bertemu Nyata untuk wawancara khusus dan pemotretan, Selasa (21/2) lalu. Maklum, jadwalnya lumayan padat di minggu-minggu terakhir ini. ”Maaf ya, kalau aku kurang fit dan moodnya jadi kurang enak. Kelelahan sih sepertinya, setelah syuting kan jadwal promo lumayan padat, pemain lain juga banyak yang drop sih,” kata Lala membuka obrolan dengan suara yang serak. Memang film Bukaan 8 membuat Lala Karmela memutuskan untuk meninggalkan zona nyaman (comfort zone), tapi bagi Lala itulah konsekuensi ketika memutuskan untuk menerima pekerjaan di ranah film.

Baca juga: Mantapkan Hubungan, Rini Idol Bertunangan dengan Jevin Julian

”Di akting aku keluar dari comfort zone, menanggalkan aku sebagai penyanyi, tanggalkan ego, menanggalkan aku sebagai Lala, aku seperti kanvas kosong dan coba melukis cerita baru. Itu hal yang aku dapatkan ketika aku memutuskan untuk menerima pekerjaan saat berakting,” kata Lala yang baru mengeluarkan album Solina.

Keluar dari zona nyaman memang tidak mudah. Ada masa-masa up and down-nya. Seperti pengalamannya ketika berakting di film Bukaan 8 yang diarahkan oleh sutradara berbakat Angga Dwimas Sasongko.

”Meski ada adegan lucunya, tapi aku tidak melucu, aku banyak mengalami tekanan dari segala sisi, berani tidak cantik, bagaimana menjadi generasi millerial dengan aneka problemnya,” tukas Lala.

”Karena itu aku tertantang untuk bisa satu project dengan dia. Selain itu dia juga sutradara yang membuat film dan musik berjalan berdampingan, imaginasinya untuk soundtrack itu keren banget. Bahkan, ketika sudah tahu film ini jalan ceritanya apa, dia sendiri yang memutuskan musik atau soundtracknya akan seperti apa,” jelasnya. *nez

Baca wawancara lengkapnya dengan Lala Karmela, tentang up and down-nya, dan bagaimana Lala mengelola panghasilannya di Tabloid Nyata edisi 2382 terbit pada tanggal 25 Februari 2017. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here