Kehidupan Pangeran Harry dan Meghan Markle seakan tak bisa lepas dari kontroversi. Bahkan pemilihan nama anak ke dua Meghan-Harry, Lilibet Diana Mountbatten-Windsor mendulang pro dan kontra.
Dalam pernyataan resminya, Duke dan Duchess of Sussex mengungkap bahwa nama tersebut dipilih untuk memberikan penghormatan pada Ratu Elizabeth II dan mendiang Putri Diana. Namun sebagian pihak menganggap keputusan tersebut idak tepat. Bahkan seorang penulis biografi keluarga kerajaan, Angela Levin menuding Harry dan Meghan ‘kurang ajar’ karena memilih nama Lilibet.
Nama tersebut adalah panggilan Ratu Elizabeth di kalangan keluarganya. Namun tidak berarti para anggota yang lebih muda bisa seenaknya memanggil sang pemimpin monarki dengan sebutan Lilibet.
“Aku pikir itu bukan ide bagus (untuk memberi nama anak Lilibet, red). Kupikir itu cukup kurang ajar. Itu adalah nama panggilan pribadi dari suami ratu, yang meninggal belum lama ini. Bahkan kupikir Pangeran Charles sendiri tak akan berani memanggil ibunya dengan sebutan Lilibet,” terang Angela saat menjadi bintang tamu di Good Morning Britain.
| Baca juga: Anak ke Dua Meghan-Harry Bakal Jadi Warga Negara AS atau Inggris?
Nama Lilibet muncul ketika Putri Elizabeth (sekarang Ratu Elizabeth II, red) masih terlalu muda dan belum bisa mengucapkan namanya dengan sempurna. Setelah itu orangtua dan kakek-neneknya ikut memanggilnya Lilibet.
“Lilibet adalah kehormatanku. Margaret adalah kebahagiaanku,” kata ayah Ratu Elizabeth II, Raja George IV kala itu.
| Baca juga: Urutan Pewaris Takhta, Anak ke Dua Meghan-Harry Nomor Berapa?
Lebih lanjut, Angela Levin mengatakan kalau Pangeran Harry memang sudah meminta izin sang nenek untuk menggunakan namanya. Namun ia menduga kalau laki-laki 36 tahun itu tidak mengungkap kalau ia akan memilih nama Lilibet bukan Elizabeth.
“Aku yakin dia tidak mengatakan, ‘Aku akan memilih Lilibet’,” kata Angela.
Sementara itu, Lilibet Diana lahir pada Jumat (4/6) Rumah Sakit Santa Barbara Cottage, California, Amerika Serikat. Bayi yang lahir dengan berat 3,4 kg itu adalah cicit ke-11 Ratu Elizabeth II. Ia duduk di posisi ke delapan sebagai penerus takhta kerajaan Inggris. (*)
