Bencana tanah longsor terjadi di Petungkriyono, Pekalongan pada Senin (20/1/2025). Bencana itu terjadi akibat hujan lebat yang turun tanpa henti sejak sore hari.
Hingga Rabu (22/1/2025), sebanyak 19 korban ditemukan meninggal dan 13 orang luka-luka. Diperkirakan, jumlah korban akan bertambah sebab masih ada tujuh orang yang masih dilakukan pencarian.
Korban meninggal dunia terdiri atas lima perempuan serta empat belas laki-laki.
| Baca Juga : Longsor Melanda Dua Wilayah di Bali, 9 Orang Tewas Tertimbun
“Update yang sudah ditemukan hingga siang ini ada 19, yang masih dicari 8 orang, sesuai laporan kehilangan keluarga di posko,” ungkap Dandim (Komandan Kodim) 0710/Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya dalam keterangannya.
Dalam bencana itu, ada tiga bangunan yang terdampak, yaitu dua rumah dan satu kafe. Saat kejadian longsor, rumah Sekdes Kesimpar dan kafe itu menjadi tempat berkumpul sejumlah orang. Sedangkan satu rumah pendeta yang turut roboh sedang dalam kondisi kosong.
“Rumah Pak Sekdes itu tempat berteduh, di sana sedianya lokasi aman, jauh dari tebing. Lokasi (di) sawah, namun terkena longsor,” kata Rizky.
| Baca Juga : Banjir dan Longsor Landa Sukabumi, Mobil Hanyut Rumah Terancam Roboh
“Lokasi kedua di kafe Alo, itu ada acara juga kegiatan keluarga dan juga warga berteduh menunggu hujan reda. Di kafe ada 25-30 orang, kami fokus itu. Untuk rumah warga di dukuh Kasimpar yang lain, aman,” sambung dia.
View this post on Instagram
Dalam proses evakuasi, sebanyak 600 personel hari ini dikerahkan ke lokasi longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Empat anjing pelacak juga dilibatkan untuk mencari korban longsor yang belum ditemukan.
| Baca Juga : Longsor di Kebumen, Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan
Selain longsor, Intensitas curah hujan yang tinggi juga memicu banjir di beberapa area lainnya, menambah kesulitan bagi masyarakat yang sudah terimbas.
Proses evakuasi korban mengalami kendala karena akses menuju lokasi bencana yang terputus. Selain itu, cuaca hujan dan sulitnya medan juga membuat evakuasi sulit. Jembatan utama yang menghubungkan area longsor juga rusak. (*)