Perseteruan berlanjut, Justin Baldoni ajukan gugatan balik kepada lawan main di ‘It Ends With Us’ Blake Lively dan suaminya, Ryan Reynolds.
Gugatan yang diajukan pada Kamis (16/1) pada Distrik Selatan New York, aktor sekaligus sutradara itu menuduh pasangan itu melakukan pemerasan sipil, pencemaran nama baik, dan pelanggaran privasi.
Baldoni menggugat dan meminta ganti rugi sekitar USD 400 juta atau sekitar Rp6,55 triliun. Gugatan itu menjadi serangan balik yang menandai dimulainya pertarungan hukum untuk memenangkan kasus tersebut.
Dilansir dari Variety, Baldoni juga menuduh bahwa Blake dan Ryan membajak film ‘It Ends With Us’ dan berusaha menghancurkan reputasi publiknya dengan tuduhan palsu tentang pelecehan seksual.
| Baca juga: Blake Lively Resmi Gugat Justin Baldoni Atas Dugaan Pelecehan Seksual
Dalam gugatan itu, Baldoni menuduh Lively secara bertahap menegaskan kendali atas film tersebut selama produksi. Salah satunya menulis ulang adegan di atap gedung tempat karakter mereka pertama kali bertemu.
Menurut gugatan tersebut, Lively memanggil Baldoni ke rumahnya di New York yang ditinggalinya bersama Ryan. Baldoni juga menuduh Blake memanfaatkan Taylor Swift yang saat itu berkunjung, untuk menekannya agar menyetujui perubahan naskah ‘It Ends With Us’.
Sementara itu, menurut laporan Daily Mail pada Jumat (17/1), seorang sumber mengatakan bahwa Taylor Swift tidak berniat mencampuri urusan Baldoni dan Blake yang saat mengubah naskah. Taylor hanya berkunjung ke rumah sahabatnya ketika pertemuan itu masih berlangsung.
Sebelumnya, Baldoni juga mengajukan gugatan kepada New York Times atas tuduhan pencemaran nama baik. Baldoni menggugat media pemberitaan tersebut sebesar USD 250 juta atau sekitar Rp4 triliun.
| Baca juga: Ryan Reynolds Diduga Sindir Justin Baldoni Lewat Film ‘Deadpool and Wolverine’
Dalam laporan itu, Baldoni menuduh reporter surat kabar tersebut bekerja sama dengan tim humas Blake untuk memberitakan narasi yang menguntungkan aktris tersebut tentang peristiwa yang terjadi di lokasi syuting.
Kemudian, Baldoni mengajukan gugatan terbaru sebagai balasan dari gugatan Blake yang diajukan di pengadilan federal New York pada 31 Desember.
Diketahui, Blake lebih dulu menggugat Baldoni atas tuduhan pelecehan seksual, retaliasi, pelanggaran kontrak, penderitaan tekanan emosional, pelanggaran privasi, dan hilangnya upah.
Laporan itu menyusul pengaduan yang diajukan Blake ke Departemen Hak Sipil California seminggu sebelumnya. Tuduhan dalam gugatan resmi terbaru itu sesuai dengan pengaduan awal tersebut. (*)