Setelah empat tahun vakum dari layar kaca, Natasha Wilona memutuskan comeback main sinetron stripping, ‘Ketika Cinta Memanggilmu’, di awal tahun 2025.
Natasha mengungkap dua alasan mau membintangi sinteron tersebut. Salah satunya, dirinya mengaku rindu menghibur masyarakat.
“Bisa dibilang aku kangen menghibur masyarakat Indonesia lewat layar kaca. Bisa dibilang juga aku ngerasa punya suatu keterikatan di dalam judul ini, terutama sama produser kita,” ungkap Natasha di SCTV Tower, Jakarta, baru-baru ini.
Alasan lainnya karena genrenya cukup berbeda dari sinetron-sinetron yang pernah dia mainkan. Natasha mengungkapkan bila cerita yang lebih dewasa dan penuh konflik di sinetron tersebut membuatnya merasa cocok dengan tahap kehidupannya saat ini.
| Baca Juga: Penjelasan LSF Tentang Poster Film ‘Pabrik Gula’ yang Vulgar
“Terus berbeda dari genre sinetron aku lainnya. Makanya aku mau comeback di sinetron ini dengan sesuatu yang berbeda, yang nggak pernah aku mainkan sebelumnya. Ini sinetron pertama aku dengan kisah rumah tangga dan bisa dibilang genre yang lebih dewasa, udah sesuai umur aku juga, gitu ya,” jelasnya.
Dalam sinetron ini, Natasha memerankan karakter Amira, wanita yang terjebak dalam konflik rumit. Perannya menuntut akting emosional yang intens, yang disebut Natasha sesuai dengan usianya saat ini.
“Amira ini adalah gadis dari Banyuwangi yang sederhana, piatu dari kecil karena sudah nggak punya Mama, hidup cuma sama Papanya. Dari kecil, dia itu sudah nggak disayang sama Papanya. Untungnya dia punya teman satu kampung, Galang yang diperankan Cakrawala Airawan. Galang nggak cuma jadi keluarga, tapi juga sahabat dan cinta pertama dan terakhirnya Amira,” papar wanita kelahiran Jakarta, 15 Desember 1998 itu.
| Baca Juga: Ada Adegan Dewasa, Ini Fakta Lain dari Film ‘Pengantin Setan’
Wilona mengungkapkan bahwa karakter Amira memiliki sisi yang realistis dan relatable. “Amira dan Galang ini pasangan muda yang punya ekspektasi bahwa rumah tangga itu akan indah dan menyelesaikan semua masalah. Tapi, ternyata ada konflik dan tragedi yang menguji hubungan mereka,” ujar Wilona.
View this post on Instagram
Menurutnya, karakter ini mengalir secara natural tanpa terlalu didramatisasi. “Kami ingin ceritanya terasa seperti daily life, meskipun tetap ada klimaks dan konflik yang membuat cerita ini menarik,” ungkap pemeran Syera Jehani dalam film Argantara itu.
Wilona menambahkan bahwa cerita ini menggambarkan berbagai sisi kehidupan dengan karakter yang mewakili berbagai tipe kepribadian.
| Baca Juga: Datang ke Jakarta, Artis Hong Yue Bagikan Pengalaman Syuting Film ‘G for Gap’
Tantangan Lokasi
Dikatakan Natasha, salah satu lokasi syuting sinetron berada di Banyuwangi, Jawa Timur. Hal itu memberikan sensasi pengalaman yang berbeda bagi Natasha Wilona dan Cakrawala Airawan.
“Kawah Ijen! Itu yang paling berkesan sih. Pengorbanan syuting ke Kawah Ijen itu. Berangkat jam 11 ke Kawah Ijen, naik jam satu nyampenya jam empat-setengah lima, sunrise, (lalu) take,” katanya.
Natasha menambahkan, “Biasanya itu orang syuting yang penting melakukan akting yang baik. Ini kita harus berjuang dulu untuk akting.”
Kondisi tempat pariwisata yang menantang ini, membuatnya mesti mengeluarkan usaha ekstra. “Kurang tidur, langsung hiking berjam-jam. Nunggu sunrise,” tutur Natasha.
Apalagi, kondisi Kawah Ijen juga sangat dingin membuat Natasha dan pemain lainnya sempat menggigil.
“Bayangin deh, itu suhunya kayak cuma 8 atau 6 derajat celcius dan kami cuma pakai kaos sama jaket jeans aja gitu. Padahal yang lain pakai (pakaian) anti-angin, anti-dingin,” tandasnya. (*)