Dua balita kembar berinisial DAA dan DIH berusia satu tahun, tewas tenggelam di kolam ikan depan rumah mereka yang berlokasi di Desa Babadan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk.
Kejadian terjadi pada Jumat (10/1) sekitar pukul 14.00 WIB saat orangtuanya sedang tidur siang. Jasad dua balita tersebut ditemukan dalam kondisi terapung, salah satu telentang dan lainnya tengkurap, oleh kerabat dekat bernama Suhartini (47).
Suhartini awalnya berencana untuk mengejuk keluarga korban. Saat melihat DAA dan DIH terapung di kolam, dia lalu berteriak meminta tolong kepada warga sekitar.
“Suhartini ke rumah korban dengan niat menjenguk. Namun, sampai di depan rumah, dia mengetahui korban sudah terapung di kolam ikan depan rumah,” kata Kepala Seksi Humas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto, dikutip dari beberapa sumber.
| Baca Juga : Divonis Bersalah, Donald Trump Jadi Presiden AS Berstatus Napi
Mendengar ada keributan, orang tua korban pun terbangun dan langsung berlari ke depan rumah. Mereka lantas membawa dua putri kembarnya ke klinik dengan harapan bisa diselamatkan.
“Mendengar teriakan, kedua orang tuanya yang sedang tidur siang berlari ke depan rumah. Mereka lalu mengangkat jasad anaknya dari kolam ikan dan membawanya ke Klinik Fifa Husada,” tutur Supriyanto.
Sayangnya, nyawa dua balita tersebut sudah tidak bisa tertolong. Pihak kepolisian telah memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Berdasarkan keterangan para saksi, disimpulkan bahwa penyebab kematian karena tercebur lalu tenggelam.
Orang tua korban dikabarkan dalam kondisi syok dan masih enggan dimintai keterangan oleh polisi hingga Senin (13/1).
| Baca Juga : Fakta Di Balik Penusukan Aktor ‘Mak Lampir’ Sandy Permana
Kolam tempat DAA dan DII tercebur diketahui memiliki lebar 163 cm, panjang 190 cm, tinggi 55 cm, dengan kedalaman air 42 cm.
Tidak ada informasi terkait berapa lama dua balita asal Nganjuk itu berada di dalam air hingga akhirnya meregang nyawa. Namun, melansir dari laman Healthline, manusia rata-rata bisa menahan napas selama 30 detik. Untuk anak-anak cenderung lebih pendek durasinya.
Saat seseorang tenggelam, menghirup banyak air lebih dari 4 hingga 6 menit akan mengakibatkan kerusakan otak hingga berujung pada kematian. (*)