5 Fakta Kecelakaan Pesawat Jeju Air yang Tewaskan 179 Orang

0
Pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan. Foto: Dok. Hankyoreh
Pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan. Foto: Dok. Hankyoreh

Akhir tahun seharusnya menjadi masa bahagia yang dirayakan bersama orang-orang tercinta. Sayangnya, akhir tahun 2024 justru menjadi mimpi buruk bagi keluarga dari 179 penumpang Jeju Air.

Pesawat yang mengangkut 181 orang dari Bangkok menuju Korea Selatan itu mengalami kecelakaan di landasan pacu Bandara Internasional Muan, Minggu (29/12) sekitar pukul 09.00 KST.

Peristiwa menyedihkan itu memuai simpati dari masyarakat seluruh dunia. Berikut ini adalah 5 fakta penting yang harus diketahui terkait kecelakaan pesawat Jeju Air.

Dua Orang Selamat

Dari 175 penumpang dan 6 awak kabin, ada 2 orang yang selamat. Seorang pramugara berusia 33 tahun dan pramugari berusia 25 tahun. Saat kecelakaan terjadi, keduanya diketahui duduk di bagian paling belakang atau ekor pesawat yang minim kerusakan.

| Baca Juga : Begini Kondisi Dua Awak Kabin Pesawat Jeju Air yang Selamat

Pramugara bermarga Lee mengalami cedera bahu kiri, kepala, dan kehilangan sebagian ingatannya akibat syok berat. Saat diperiksa oleh dokter di rumah sakit dia mengatakan, “apa yang terjadi? Kenapa aku di sini?”

Sementara pramugari lain yang selamat diketahui bermarga Koo. Dia mengalami cedera kepala. Menurut ingatannya, mesin pesawat sempat mengeluarkan asap lalu meledak.

Menabrak Burung

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea mengungkap kronologi kecelakaan pesawat yang dipastikan disebabkan oleh bird strike (menabrak burung).

Pada pukul 08.57 KST, menara kontrol Bandara Muan memberikan peringatan ada aktivitas burung. Menyusul pukul 08:59 KST, pilot mendeklarasikan mayday (sinyal darurat level tertinggi) karena menabrak burung dan memutuskan untuk melakukan manuver go-around (membatalkan pendaratan dan terbang kembali).

| Baca Juga : Pilu, Ini Pesan Terakhir Penumpang Jeju Air sebelum Kecelakaan Pesawat

Pesawat mengalami kecelakaan saat berusaha mendarat di landasan pacu 19 (berkebalikan dari landasan pacu 1 yang seharusnya digunakan untuk mendarat) sekitar pukul 09.03. Roda pendaratan atau landing gear tidak terbuka sehingga pesawat mendarat menggunakan bertopang pada badannya.

Kondisi Bandara dan Pesawat Dinilai Buruk

Bandara Internasional Muan terletak di provinsi Jeolla Selatan. Sejak awal dibangun, kekhawatiran terkait keselamatan pesawat sudah sering muncul.

Pasalnya, daerah tersebut terletak di dekat garis pantai bagian barat Korea Selatan yang memiliki banyak dataran luas dan berlumpur yang menarik burung migran.

Dari 14 bandara yang ada di negara itu, Bandara Muan memiliki tingkat bird strike tertinggi dengan persentase 0,09 persen.

Sementara pesawat yang mengalami kecelakaan diketahui model Boeing 737-800 yang dibuat 15 tahun lalu, yakni pada 2009. Terdaftar sebagai armada Jeju Air mulai 2017.

| Baca Juga : Duka Akhir Tahun: 6 Kecelakaan Pesawat, Jeju Air Paling Parah

Pesawat itu memiliki kapasitas 189 penumpang dengan kecepatan 850 kilometer per jam. Terhitung hingga Januari 2024, Jeju Air telah mengoperasikan model tersebut sebanyak 42 unit.

Model pesawat Boeing 737-800 beberapa kali mencatatkan tragedi kecelakaan. Pada 2022 lalu, pesawat China Eastern menabrak gurung di dekat Wuzhou, Tiongkok. Seluruh penumpang berjumlah 132 orang dinyatakan tewas.

April lalu, maskapai milik Southwest Airlines juga sempat mengalami masalah penutup mesin yang lepas saat lepas landas. Beruntungnya tidak ada korban jiwa.

Pemerintah Korea Selatan memastikan akan memeriksa seluruh pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh semua maskapai.

Kecelakaan Pesawat Terparah Maskapai Korea Selatan

Kecelakaan Jeju Air adalah kecelakaan terparah yang dialami oleh maskapai Negeri Ginseng selama 27 tahun belakangan. Terakhir kali ada insiden yang menewaskan ratusan orang terjadi pada Agustus 1997.

| Baca Juga : Pesawat Jeju Air Jatuh di Bandara Muan Korea Selatan, Tewaskan 85 Orang

Kala itu, pesawat Korean Air 810 jatuh di hutan dekat Bandara Internasional Antonio B. Won Pat, Guam karena cuaca buruk. Dari 254 penumpang, 229 dinyatakan tewas.

Pada 1987 Korean Air dengan nomor penerbangan 858 juga mengalami kejadian tragis di atas Samudra Hindia. Pesawat itu meledak di udara akibat bom yang dipasang oleh agen Korea Utara di kabin. Total 115 penumpang tewas.

Berkabung Nasional 7 Hari

Choi Sang Mok yang menjabat sebagai presiden sementara menggantikan Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan mengumumkan masa berkabung nasional selama 7 hari. Akan disediakan altar di 17 titik lokasi di seluruh negara bagi masyarakat yang ingin memberikan penghormatan.

Kantor pemerintahan mengibarkan bendera setengah tiang. Foto: Dok. X @1987_TSLA
Kantor pemerintahan mengibarkan bendera setengah tiang. Foto: Dok. X @1987_TSLA

Tak hanya itu, berbagai kantor pemerintahan juga mengibarkan bendera setengah tiang. Pegawai negeri sipil memakai pita duka. Stasiun TV membatalkan berbagai acaranya untuk menyiarkan perkembangan berita kecelakaan Jeju Air. Para selebriti, termasuk idol, aktor, dan aktris menunda jadwal promosi atau perilisan karya baru.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here