Penemu Tiramisu Roberto ‘Loli’ Linguanotto Meninggal di Usia 81 Tahun

Koki pastry terkenal Italia yang dijuluki bapak tiramisu, Roberto ‘Loli’ Linguanotto, telah meninggal dunia, hari Minggu (28/7). Dirinya diyakini sebagai penemu di balik hidangan tiramisu yang terkenal. (Foto: Jam Press)
Koki pastry terkenal Italia yang dijuluki bapak tiramisu, Roberto ‘Loli’ Linguanotto, telah meninggal dunia, hari Minggu (28/7). Dirinya diyakini sebagai penemu di balik hidangan tiramisu yang terkenal. (Foto: Jam Press)

Koki pastry terkenal Italia yang dijuluki bapak tiramisu, Roberto ‘Loli’ Linguanotto, telah meninggal dunia, pada Minggu (28/7). Roberto yang diyakini sebagai penemu pertama hidangan penutup tiramisu itu, meninggal di usia 81 tahun.

Roberto mengembuskan napas terakhirnya di Italia setelah berjuang melawan penyakit yang tidak diungkapkan ke publik. Koki kue terkenal itu menghadirkan tiramisu ke dunia kuliner pada awal tahun 1970-an. Pada saat itu, dirinya bekerja di restoran terkenal Le Beccherie di Treviso, Italia Utara.

Kue tiramisu memiliki beberapa cerita yang menjadi asal-usulnya. Kala itu, Roberto tidak sengaja menjatuhkan mascarpone (keju krim dari Italia) ke dalam semangkuk gula dan telur.

Dilansir oleh Daily Mail, Roberto kemudian meyempurnakan resep makanan penutup rasa kopi itu dengan bantuan rekannya Alba Di Pillo-Campeol selama beberapa tahun eksperimen. Alba diketahui merupakan istri Ado Campeol, pemilik Le Beccherie, tempat Roberto bekerja.

| BACA JUGA : Legenda Musik Blues Inggris John Mayall Meninggal Dunia Usia 90 Tahun

Roberto disebut menambahkan kue ladyfingers yang direndam espresso ke dalam hidangan penutup tersebut. Makanan yang terbuat dari enam bahan utama (telur, savoiardi, gula, mascarpone, kopi dan kakao) ini awalnya diberi nama Tirame Su, yang artinya penyegar.

Seorang jurnalis bernama Gigi Padovani, yang merupakan teman dekat Roberto, menulis buku Tiramisu bersama istrinya, Clara. Ia menggambarkan dalam buku tersebut, bahwa tak butuh waktu lama bagi tiramisu untuk menjadi makanan utama di restoran Le Beccherie sejak diperkenalkan pada 1972.

“Disajikan dalam nampan bundar dengan kue ladyfingers yang diredam dalam kopi, dan dua lapis krim dan mascarpone. Dalam waktu singkat, makanan penutup itu menjadi makanan pokok di Le Beccherie” tulisnya dalam buku tersebut.

Namun, sayangnya hampir tak ada media massa yang mengabadikan makanan tersebut. Hingga pada tahun 1983, resep tiramisu akhirnya diterbitkan untuk pertama kalinya di majalah gastronomi lokal Treviso.

| BACA JUGA : Noriko Ohara, Pengisi Suara Nobita di ‘Doraemon’ Meninggal Dunia

Le Beccherie kemudian membawa tiramisu ke Venesia dan lalu menyebarkannya ke seluruh dunia. Sejak tahun 1990-an tiramisu pun mulai dikenal di berbagai belahan dunia. Roberto yang dikenal pemalu dan pendiam itu pun mulai terkenal di antara rekan-rekannya.

Roberto diketahui menghabiskan beberapa tahun bekerja di luar negeri sebelum akhirnya kembali ke kampung halamannya, Veneto.

Meninggalnya Roberto bukan hanya menyebabkan kesedihan bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya. Namun juga bagi gubernur Veneto, Luca Zaia.

“Saya turut berduka cita atas meninggalnya Roberto Linguanotto, yang memberikan dampak penting pada dunia kue kering. Tiramisu saat ini merupakan kuliner istimewa yang diakui di seluruh dunia,” ucap Luca Zaia.

“Keberhasilan ini juga berkat keahlian (Linguanotto) sebagai koki pastry dan keinginannya untuk menjadikan kelezatan khas Venesia kita unik dan tiada duanya. Sehingga membuat tiramisu menonjol di antara hidangan penutup nasional dan internasional,” lanjutnya.

| BACA JUGA : Tante Lien, Pelantun ‘Geef Mij Maar Nasi Goreng’ Meninggal Dunia

Penghormatan lain juga datang dari penyelenggara turnamen Piala Dunia Tiramisu, Francesco Redi. Ia khususnya berterima kasih atas dukungan keluarga Roberto dalam penyelenggaraan awal turnamen Piala Dunia Tiramisu.

“Kami mengenangnya dengan kasih sayang dan dengan kemanisan yang selalu membedakan cara hidupnya,” ujar Francesco.

“Dia dan keluarganya telah mendukung kami sejak awal dan kami berterima kasih kepadanya (sebagai penemu) karena tanpa penemuannya, gerakan global pecinta tiramisu ini tidak akan ada,” lanjutnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here