Pilu, Ini Pesan Terakhir Penumpang Jeju Air sebelum Kecelakaan Pesawat

0
Keluarga membagikan pesan terakhir korban kecelakaan Jeju Air. Foto: Dok. News1
Keluarga membagikan pesan terakhir korban kecelakaan Jeju Air. Foto: Dok. News1

Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan tujuh hari duka untuk mengenang para korban pesawat Jeju Air yang mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Minggu (29/12) pukul 09.00 KST.

Pesawat tersebut mengangkut 181 penumpang dari Bangkok menuju Korea Selatan. Sebanyak 179 orang dinyatakan meninggal dunia, hanya dua awak kabin yang berada di bagian ekor selamat. Sejauh ini sudah ada 88 jenazah yang berhasil diidentifikasi.

Ratusan orang berkumpul di bandara untuk menunggu kabar terbaru dari anggota keluarga maupun kerabat mereka yang menjadi korban. Beberapa ada yang berbicara kepada media dan menyampaikan pesan terakhir yang diterima.

Seorang pria berusia 20 yang tinggal di Gwangju mengungkapkan percakapan KakaoTalk dengan ibunya tepat sebelum kecelakaan terjadi. Jam yang tertera tepat saat pesawat mengalami kecelakaan.

| Baca Juga : Pesawat Jeju Air Jatuh di Bandara Muan Korea Selatan, Tewaskan 85 Orang

Pesan terakhir penumpang Jeju Air yang membahas wasiat. Foto: Dok. News1
Pesan terakhir penumpang Jeju Air yang membahas wasiat. Foto: Dok. News1

Dalam pesan tersebut, si ibu mengungkapkan ada masalah yang dialami mesin pesawat sebab menabrak burung. Mendiang juga menyinggung soal wasiat.

Ungkapan sayang terakhir anak kepada ibunya. Foto: Dok. MoneyS
Ungkapan sayang terakhir anak kepada ibunya. Foto: Dok. MoneyS

Ada juga pesan dari seorang putri kepada ibunya yang mengungkap kalau penumpang diminta untuk menghubungi keluarga masing-masing. Pesan terakhir dari wanita tersebut berbunyi, “karena ibu tidak mengangkat telepon, aku tinggalkan pesan saja. Ibu, aku sayang ibu.”

Nasib pilu menimpa seorang pria berusia 52 tahun bernama Kim Sang Cheol yang kehilangan istri dan putrinya sekaligus. Dia memperlihatkan pesan dari putrinya yang mengirimkan foto bersama ibunda saat berlibur di Pattaya, Thailand, pada 26 Desember.

Pesan Kim Sang Cheol dan putrinya. Foto: Dok. Kyunghyang Shinmun
Pesan Kim Sang Cheol dan putrinya. Foto: Dok. Kyunghyang Shinmun

| Baca Juga : Supermodel Dayle Haddon Meninggal Keracunan Gas Berbahaya

“Bersenang-senanglah hingga akhir,” tulis Kim Sang Cheol yang dibalas “iya” oleh putrinya. Setelah mendengar kabar kecelakaan, dia langsung mengirim pesan “tolong hubungi ayah.”

Sementara pria bermarga Go masih tidak percaya kalau putranya, menantunya, dan cucunya yang berusia 4 tahun masuk daftar penumpang Jeju Air yang tewas.

Pesan Pak Go yang dikirim untuk putranya. Foto: Dok. Kyunghyang Shinmun
Pesan Pak Go yang dikirim untuk putranya. Foto: Dok. Kyunghyang Shinmun

Hampir dua jam setelah kecelakaan, tepatnya pada pukul 10.43 KST, dia mengirim pesan “anakku, datangnya besok saja ya. Hari ini pesawat dari Bangkok mengalami kecelakaan di Muan. Tolong hubungi aku.”

Nasib serupa juga menimpa Choi Ok Sun (64) yang masih belum menerima kabar tentang putra, menantu, dan cucu laki-lakinya yang berusia 6 tahun. Dia juga memperlihatkan percakapan grup keluarga sehari sebelumnya.

| Baca Juga : Ratu Drama China, Zhao Lusi Umumkan Hiatus Karena Sakit Parah

Percakapan grup keluarga Choi Ok Sun. Foto: Dok. News1
Percakapan grup keluarga Choi Ok Sun. Foto: Dok. News1

“Menantuku adalah pramugari Jeju Air. Mereka pergi berlibur ke Thailand. Anakku terakhir mengirim pesan bilang akan menghubungi saat tiba. Aku sangat terkejut saat mendengar berita kecelakaan dan langsung menuju ke Muan,” katanya.

“Aku sangat menyayangi anakku, tidak ada yang bisa menggantikannya. Aku harap setidaknya ada satu orang, entah itu anakku, menantuku, atau cucuku yang masih hidup,” lanjutnya.

Pria bermarga Kim (22) dan adiknya (15) juga harus menerima nasib bahwa ibundanya yang berusia 50-an tidak akan kembali dari liburan. Kyunghyang Shinmun menyebut keduanya saling menggenggam erat satu sama lain di ruang tunggu bandara sambil menunggu kabar terbaru dari pihak berwenang.

Diketahui bahwa ibu mereka telah berjuang melawan kanker selama setahun. Saat kondisinya mulai membaik, dia kemudian berlibur ke Thailand bersama teman-temannya.

Sementara itu, pihak kepolisian telah mengumpulkan seluruh DNA keluarga korban dan mengharapkan proses identifikasi bisa selesai hari ini (30/12). (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here