Kimberly Ryder Beri Syarat Edward Akbar Jika Ingin Bertemu Anak

Kimberly Ryder resmi cerai (Foto: Instagram/kimberlyryder)
Kimberly Ryder resmi cerai (Foto: Instagram/kimberlyryder)

Melalui putusan Pengadilan Agama (PA) Jakarta Pusat pada Jumat (29/11), Kimberly Ryder dan Edward Akbar telah resmi bercerai setelah enam tahun bersama.

“Bahwa Perkawinan Penggugat (Kimberly Ryder) dan Tergugat (Edward Akbar) putus cerai,” begitu bunyi putusan tersebut.

Selain terkait perceraian, PA Jakarta Pusat juga memutuskan hak asuh anak jatuh ke tangan wanita yang akrab dipanggil Kim. Kedua anak mereka pun berhak mendapat nafkah dari sang ayah sebesar Rp 6 juta dengan kenaikan sebesar 10 persen setiap tahunnya.

Menanggapi putusan cerai tersebut, pemeran sekaligus model itu mengaku merasa puas karena semuanya berjalan sesuai keinginan.

| Baca Juga: Dewi Perssik Waspadai Pergaulan Anaknya yang Beranjak Remaja

“Alhamdulillah sudah putusan ya, puas. Puas sih, karena bagi aku yang terpenting adalah putusan cerainya dan hak asuh anak sama aku,” ungkapnya, sebagaimana dikutip dari !nsert Pagi, Sabtu (30/11).

Meski memiliki 14 hari untuk mengajukan banding, dia sudah puas dan menerima seluruh keputusan PA Jakarta Pusat dengan lapang dada. Saat ini yang terpenting adalah kedua anaknya.

“Gak gimana-gimana sih. Aku mah, fokus saja dulu sama diri sendiri dulu deh dan anak-anak,” ucapnya.

Wanita 31 tahun itu juga mengaku bersyukur atas putusan mengenai nafkah untuk kedua anaknya. Berapa pun itu, dia akan menerimanya karena dia sendiri telah bekerja.

| Baca Juga: Potret Cantik Anak Cut Tari yang Lolos 20 Besar Gadis Sampul

“Itu kan minimal, kalau dia mau kasih lebih ya, alhamdulillah. Dari dia sanggupnya berapa ya aku menerima saja. Toh, selama ini aku juga bekerja untuk anak-anak, kok,” akunya.

Meski menerima jumlah nafkah anak dengan lapang dada, Kim tidak serta merta membebaskan mantan suaminya untuk bertemu dengan anak-anak. Hal tersebut karena Edward Akbar sempat merusak kepercayaannya.

“Gimana ya, saya juga bingung ngomongnya. Dari awal pisah, saya sudah mengundang dia datang ke rumah untuk ketemu sama anak-anaknya,” akunya. “You mau datang silakan, tapi lama kelamaan karena dia tidak nelepon anak, tidak video call, tidak ngejadwalin pengin ketemu, malah nyusahin aku dalam banyak hal. Jadi kayak trust-nya hilang.” (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here