Melalui film dokumenter ‘All Access to Rossa 25 Shining Years’, Rossa ingin menunjukkan penggalan kisah yang pernah terjadi di hidupnya kepada para penggemar.
Film dokumenter yang bakal tayang pada 1 Agustus mendatang itu diproduksi oleh Inspire Pictures dan Sinemaku Pictures. Film tersebut menyorot perjalanan karier Rossa sebagai salah satu diva legendaris Indonesia.
“Mungkin selama ini orang lihat enak ya jadi Rossa, ya alhamdulillah. Tapi di balik itu ada hal-hal lain yang butuh banyak energi,” jelas Rossa saat ditemui di sela premier film ‘All Access to Rossa 25 Shining Years’ di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin malam (29/7/2024).
Perjalanan kariernya dimulai dari lagu hits debutnya yang berjudul Nada Nada Cinta (1996). Di film dokumenter itu, sutradara Ani Ema Susanti mencoba menampilkan sosok Rossa dari berbagai macam sudut pandang.
| Baca Juga: Rossa Bicara Blak-blakan Hubungannya dengan Afgan, Awalnya Sahabat
Rossa sebagai seorang diva, sebagai seorang ibu, hingga sebagai pengusaha. Lewat film ‘All Access to Rossa 25 Shining Years’, penonton akan mengetahui sisi lain dari sosoknya yang dikenal perfeksionis dan juga konseptor sebagian besar lagu-lagunya.
“Salah satu yang memudahkan pembuatan film ini, bahan-bahan dokumentasinya cukup banyak. Memang tidak menggunakan skrip atau naskah yang ketat,”kata Ani Ema Susanti, sutradara.
“Tapi tetap perlu dijalin dengan cerita supaya tidak membosankan dan membedakan dari film dokumenter lainnya. Tantangan lainnya bagaimana ya kita menghadirkan semua itu selama 90 menit,” sambung Ani Ema Susanti.
“Satu hal yang terkadang bikin deg-degan adalah mau nggak ya Teh Ocha (panggilan akrab Rossa) mau adegan ini atau itu, khawatir dia nggak suka,” ungkap Inarah Syarafina dan Prilly Latuconsina sebagai tim produser yang baru pertama kalinya membuat film dokumenter panjang.
| Baca Juga: Lagu ‘Hati Yang Kau Sakiti’ Jadi Saksi Bisu Perceraian Rossa
Film itu terasa menarik karena juga berhasil menampilkan sosok Rossa tak selamanya serba perfect melainkan juga mudah rapuh. Misalnya berduka atas kematian road managernya karena kecelakaan sepeda motor saat persiapan konser, sampai sesi penampilan mantan suaminya, Yoyo, yang dikenal sebagai drummer grup Padi.
“Sesi ini sebenarnya sempat nggak mau aku tampilkan. Ini malah idenya muncul belakangan. Pengambilan gambarnya pun terbilang paling akhir dikerjakan. Yoyo dan anakku bukan tipe orang yang suka ditonjolkan sebagai publik figur, mereka introvert dan pastinya susah menggali mereka supaya akhirnya bisa nyaman bercerita,” papar Rossa.
Di film tersebut, Rossa akhirnya mengungkapkan alasan perceraiannya dengan Surendro Prasetyo atau Yoyo pada 2009 silam.
“Kalau ditanya media atau teman soal perceraian itu paling aku jawab dengan senyum dan terima kasih aja. Tapi kali ini karena kejadiannya sudah cukup lama makanya fair enough untuk aku ceritakan,” terang pelantun lagu ‘Aku Wanita’ ini.
| Baca Juga: Rossa dan Ariel Duet, Remake Lagu Nada-Nada Cinta
Rossa yakin tidak ada pihak yang tersingung. Apalagi ada dirinya, Yoyo dan putranya Rizky Langit Ramadhan yang memberikan statement.
Bahkan di belakang layar, Yoyo sempat menangis saat memberikan statement soal perpisahannya dengan Rossa. “Jujur aku ikut nangis di bagian itu,” ujarnya penyanyi asal Sumedang itu.
Sebagai seorang yang perfeksionis, Rossa mengatakan cukup puas dengan film yang garapannya memakan waktu hingga dua tahun. Pelantun lagu ‘Tegar’ itu menyadari tak ada yang sempurna di dunia.
“Seandainya kita punya waktu pasti ingin revisi dan revisi lagi. Tapi waktu bukan milik kita dan semua ada tenggang waktunya. Di sinilah aku diuji untuk puas dengan apa yang udah kita lakukan,” ungkap pelantun lagu ‘Hati yang Kau Sakiti’.
| Baca Juga: Rossa Akan Rilis Film Dokumenter Perjalanan Karier Sebagai Diva
Rossa pun berharap film ‘All Access to Rossa 25 Shining Years’ bisa menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi para talenta muda di industri musik Indonesia yang tengah berjuang membangun kariernya.
“Bahwa untuk bisa berada di titik ini, aku juga melalui perjuangan yang tidak mudah, penuh dedikasi, kerja keras, dan selalu berinovasi,” tambah Rossa yang juga mendapat penghargaan ‘Datuk Sri’ dari Kerajaan Malaysia.
P. Intan S. selaku manajer Rossa sekaligus produser eksekutif film ‘All Access to Rossa 25 Shining Years’ menambahkan, film dokumenter tersebut melengkapi segala pencapaian yang telah diraih Rossa selama lebih dari 20 tahun berkarya.
“Sebagai orang yang selalu berada di balik layar kesuksesan Rossa, melihat hasil dari film ini rasanya sangat luar biasa. Bagi saya, film dokumenter ini ibarat cherry on top dari legacy karier Rossa yang telah dia bangun lebih dari 20 tahun lamanya,” ungkap Intan. (*)