WHO Sebut Percikan Air Liur Bisa Jadi Jalur Penyebaran Mpox

Ilustrasi penderita cacar monyet atau monkeypox (Mpox). Foto : Istimewa
Ilustrasi penderita cacar monyet atau monkeypox (Mpox). Foto : Istimewa

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa percikan air liur atau droplet bisa menjadi jalur penularan virus cacar monyet atau monkeypox (Mpox). Meski kemungkinan tertular kecil, namun risiko itu ada.

Risiko penularan melalui droplet juga disebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan kontak fisik.

Juru bicara WHO, Margaret Harris mengatakan jika seseorang yang mengidap virus cacar monyet, berbicara dan bernapas dekat dengan seseorang, maka memungkinkan terjadi penularan atau penyebaran virus tersebut.

“Ketika Anda berbicara dengan seseorang, Anda mengeluarkan droplet. Tetapi itu bukan bentuk penularan yang sangat besar dan itu bukan penularan melalui udara, jarak jauh”, ujar Margaret Harris Selasa (27/8), dilansir dari AFP.

| Baca Juga : 88 Kasus Monkeypox di Indonesia, Kemenkes Minta Warga Waspada

Namun, dia menegaskan kontak fisik dekat berisiko tinggi menjadi penularan utama Mpox. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan penularan Mpox lewat droplet.

“Kontak dekat mencakup kontak kulit ke kulit (seperti bersentuhan atau berhubungan seks) dan kontak mulut ke mulut, atau kontak mulut ke kulit (seperti berciuman),” katanya.

Kendati demikian, WHO tetap merekomendasikan pasien cacar monyet dan tenaga kesehatan untuk menggunakan masker.

| Baca Juga : Kenali Gejala Cacar Monyet yang Kini Jadi Ancaman Dunia

Di Indonesia, tercatat ada 88 orang positif menderita Mpox sejak 2022 hingga 17 Agustus lalu. 59 kasus di DKI Jakarta, 13 kasus di Jawa Barat, 9 kasus di Banten, 3 kasus di Jawa Timur, 3 kasus di D.I Yogyakarta, dan satu kasus di Kepulauan Riau.

Beruntungnya hingga saat ini belum ada laporan kasus yang berujung meninggal dunia. Sebanyak 87 penderita telah dinyatakan sembuh.

Kasus pertama Mpox pada manusia muncul di Kongo pada 1970. Menginfeksi seorang bocah berusia sembilan bulan.

| Baca Juga : Sederet Khasiat Air Rebusan Daun Pepaya Bagi kesehatan

Seiring berjalannya waktu, Mpox perlahan mulai menyebar ke beberapa negara lain di luar Afrika. Hingga akhirnya pada 2022, WHO (World Health Organization) menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.

Peringatan itu sempat dicabut. Namun, WHO kembali menggaungkannya pada 15 Agustus lalu, menyusul laporan kematian lebih dari 380 orang di Kongo. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here