Nama Jonathan Wijono sudah tak asing lagi bagi pecinta cabang olahraga golf karena prestasinya di tingkat nasional maupun internasional. Pegolf asal Surabaya, Jawa Timur itu berhasil mendapatkan prestasi pada ajang Asian Development Tour dengan skor total 12-under 276 dan finish di posisi T9.
Pria 23 tahun yang biasa disapa Jowi itu, awalnya tidak menyangka bisa mendapatkan penghargaan dalam turnamen tersebut. Menurutnya, bisa bertanding di turnamen itu saja sudah sangat bangga dalam karier golfnya sampai saat ini.
“Enggak menyangka bisa bertanding di situ karena tidak sembarang orang bisa main karena international series. Jadi bersyukur banget,” ungkap Jonathan Wijono saat peluncuran Bali Hai Premium Golf Edition with Jowi di Damai Indah Golf – PIK, Jakarta Utara, Selasa (27/8/2024)
Saat ini, Jowi akan ambil bagian dalam turnamen bergengsi bernama Indonesia Open 2024 di Damai Indah Golf – PIK Course, Jakarta Utara, dari 29 Agustus hingga 1 September 2024. Dia pun menyebut berbagai persiapannya.
| Baca Juga: Bunga Zainal Kena Tipu Orang Dekat, Tabungan Rp15 M Raib
“Sudah beberapa minggu lalu cek lapangan dan langsung latihan supaya bisa pasang strategi terbaik, i try my best. Saya sih yakin tapi tidak boleh over confident,” imbuhnya.
Jowi juga mengatakan saat ini perkembangan golf di Indonesia sedang berkembang. Ia melihat perkembangan itu mulai terjadi saat pandemi Covid-19 2020.
Selama pandemi itu, memang ada kenaikan untuk golfer pemula. Kebanyakan pemula ini kaum milenial atau anak muda, yang paling diminati yaitu driving range.
Meski begitu perlu adanya regenerasi atlet golf agar dimainkan oleh remaja hingga dewasa saja, tetapi juga banyak anak kecil.
“Saya berharap langkah saya ini diikuti oleh para junior junior supaya mulai mengikuti kompetisi baik nasional maupun internasional,” ungkapnya.
| Baca Juga: Bintang ‘Jinny Oh Jinny’ Indra Bruggman Jalani Operasi Plastik
Jowi mengatakan usia ideal untuk mengenalkan olahraga itu pada anak adalah usia di bawah 10 tahun. Mereka akan belajar terlebih dahulu cara memukul bola, posisi badan dan akurasi pukulan.
“Jadi bisa start di usia 7 atau 8 tahun. Sebaiknya orang tua juga mendukung dengan memberikan penamping berupa coach yang ahli sehingga anak lebih terarah dan berkualitas, ” papar Jowi.
“Golf sebenarnya bukan hanya tentang memukul bola. Posisi saat lengan, paha saat memukul juga harus diperhatikan, jadi sebenarnya saat golf semua tubuh ikut bergerak,” imbuhnya.
Golf bisa membantu anak lebih fokus pada tujuannya, memecahkan konflik dalam diri, mengembangkan kemampuan diri dan kekuatan mental.
“Dari situ kemudian biasa mengarahkan anak untuk mengikuti turnamen. Karena dengan begitu tidak saja melatih skill tapi mental juga. Itu yang sulit dicari harus based on experience lewat berbagai turnamen,” terangnya lagi.
| Baca Juga: Dituduh Hamil di Luar Nikah, Aaliyah Massaid Polisikan 3 Akun Penyebar Hoaks
Jowi menceritakan dirinya mulai mengenal olahraga golf sejak berusia 4 tahun. Setelah itu, dirinya rutin bermain dan mengikuti kompetisi golf baik di Indonesia maupun luar negeri.
“Dari kecil memang suka olahraga, main beberapa olah raga seperti basket, futsal, sepak bola, tenis, golf juga termasuk. Yang penting ada bolanya, itu saya mainin semua,” kenang Jowi.
Lalu saat berusia 12 tahun, Jowi memutuskan untuk menjadi pegolf profesional. Untuk sampai di titik ini memang butuh kerja keras. Beruntung kedua orang tua mendukung sebab melihat banyak sisi positif olah raga ini pada anak.
“Harus banyak practice dari kecil sih, waktu banyak dihabiskan di lapangan. Pulang sekolah jam 3 atau setengah 4 gitu, pulang sekolah bentar ganti baju terus ke latihan sampai malam. Besok pagi sekolah lagi ya seperti itu terus rutinitasnya,” paparnya. (*)