Keikhlasan Ayah, Oshima Yukari Korban Kebakaran Glodok Plaza

0
Keikhlasan Ayah, Oshima Yukari Korban Kebakaran Glodok Plaza. (Foto: Kolase Instagram/oshimayukari dan Syukri/Nyata)
Keikhlasan Ayah, Oshima Yukari Korban Kebakaran Glodok Plaza. (Foto: Kolase Instagram/oshimayukari dan Syukri/Nyata)

Sebanyak 12 kantong jenazah berisi body part (bagian tubuh) ditemukan dalam kondisi hangus akibat insiden kebakaran Glodok Plaza, Jakarta. Tiga di antaranya berhasil diidentifikasi pada Jumat (24/1). Salah satunya pramugari Oshima Yukari.

Keluarga Oshima Yukari pun merasa lega karena mendapatkan kepastian tentang identitas jenazah korban kebakaran Glodok Plaza. Ayah mendiang, Edi Sunarsono, mengungkapkan rasa syukur atas hasil identifikasi tersebut.

Sebelumnya, Sono menyampaikan kepada Nyata bahwa dirinya merasa gelisah luar biasa. Menantikan hasil identifikasi korban sejak insiden kebakaran yang terjadi pada Rabu (15/1) malam.

Selama penantian itu, keluarga mengadakan tahlilan dan memanjatkan doa-doa, agar semua bisa berjalan lebih mudah. Soni mengetahui jika Oshima menjadi salah satu korban setelah mendapat kabar dari sepupu Oshima di Jakarta.

| Baca Juga: Kebakaran Glodok Plaza, Jasad Pramugari Oshima Yukari Ditemukan

Dari sepupu itu, diketahui Oshima izin menghadiri pesta ulang tahun temannya. Sepupu itu tidak ikut, namun esok harinya Oshima belum pulang. Dan ia kaget ketika tempat ulang tahun itu terbakar (lantai tujuh Glodok Plaza).

”Sejak awal, saya masih berharap Osima selamat. Tapi kalau memang sudah menjadi jasad, saya ikhlas dan akan saya bawa pulang ke Kendal,” kata Soni lagi.

Sejenak Soni pun terkenang pertemuan terakhir dengan putri sulungnya itu. Mereka bertemu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), 1 Desember. Kala itu Soni membawa rombongan kesenian Kabupaten Kendal untuk menggelar festival kebudayaan di Anjungan Jawa Tengah. Pertemuan itu memang disengaja.

Kedatangan Oshima bisa mengobati kerinduan Soni dan istri. Maklumlah pekerjaannya sebagai pramugari membuat Osima jarang pulang ke Desa Bangunsari Kecamatan Patebon, Kendal. ”Ini foto ketemu keluarga terakhir, 1 Desember di TMII Jakarta,” kata Soni sambil menunjukkan foto tersebut.

| Baca Juga: Slam Wiyono, MUA Langganan Para Artis Meninggal Dunia

Pertemuan Terakhir

Pada pertemuan itu, Soni tidak terlalu banyak berbincang, sebab dia disibukkan dengan rombongan kesenian. Oshima pun lebih banyak ngobrol dengan ibunya. ”Saya nggak tahu apa yang mereka bicarakan. Tapi dari kejauhan, saya perhatikan mereka senang banget. Bahagia,” kata Soni dengan suara terbata-bata.

Soni tidak menyangka pertemuan itu jadi pertemua terakhir mereka. Menjadi pramugari memang cita-cita Oshima sejak SMA. Sebenarnya Soni lebih menginginkan putrinya menjadi polisi wanita (polwan), namun Oshima menolak. Ia minta izin menjadi pramugari.

”Saya dan istri merestui. Kami memberi kebebasan. Monggo, saya memberi kebebasan. Yang penting tetap berbudi pekerti baik, berbudi luhur, ojo sembarang gaul dan berhati-hati. Itu saran saya,” kenang Soni.

Harapan Soni selanjutnya adalah putri sulungnya menikah. Kegelisahan itu sempat Soni utarakan pada pertemuan terakhir itu. Oshima sendiri memahami. Namun ia minta diberi waktu untuk memilih pasangan yang tepat.

| Baca Juga: Curhat Suami Korban Kebakaran Glodok Plaza: Saya Tahu, Kemungkinannya Kecil

Segera Menikah

”Sebagai seorang ayah, saya perlu memberi waktu. Boleh berhati-hati, tapi jangan terlalu. Ingat usiamu sudah 30 lho,” kata Soni, kepada Oshima, kala itu.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Oshima Jukari (@osimayukari)

Mendengar hal itu Oshima hanya tertawa. ”Ibunya juga gelisah. Sama khawatir seperti saya. Tapi akhirnya saya bilang, ’Semogalah pokoknya yang terbaiklah kamu pilih’,” kata Soni lagi.

Kini harapan itu mungkin sudah pupus. Meski belum dipastikan, namun keluarga sudah ikhlas menerima kejadian ini. Soni bersyukur, istri dan putri ke duanya sudah menerima dengan ikhlas.

”Ibunya sudah mulai tenang. Sudah mengikhlaskan. Ojo disesali. Ojo ditangisi, ojo digerani. Ini adalah skenario Tuhan. Harus kita terima dengan lapang dada,” tutup Soni.

Kisah selengkapnya baca di Tabloid Nyata Cetak edisi 2791, Minggu ke III, Januari 2025. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here