Curhat Suami Korban Kebakaran Glodok Plaza: Saya Tahu, Kemungkinannya Kecil

0
Curhat suami korban kebakaran Glodok Plaza. (Foto: Kolase/Syukri Nyata/IST)
Curhat suami korban kebakaran Glodok Plaza. (Foto: Kolase/Syukri Nyata/IST)

Mata Jauhari terus menatap gedung Glodok Plaza, yang tiga lantainya hangus terbakar, Rabu (15/1) lalu. Suami dari salah satu korban kebakaran Glodok itu pun menggumam.

”Kalau Allah berkehendak, mungkin saja istri saya masih selamat. Entah di mana dia berada. Apakah di rumah sakit atau rumah temannya. Saya tetap berharap ada mujizat,” kata Jauhari dengan mata berkaca-kaca.

Istri Jauhari, Ade Aryati bekerja sebagai kasir di pusat hiburan yang berada di lantai delapan. Malangnya tiga lantai yang terbakar itu adalah lantai tujuh, delapan dan sembilan. Meski terus berharap ada mujizat, namun Jauhari menyadari, kemungkinan istrinya bisa menyelamatkan diri, kecil. Apalagi hingga detik ini, istrinya belum pulang.

Ade Ariyati bersama 14 korban lain dilaporkan hilang usai kebakaran. Hingga Minggu (19/1) lalu, delapan kantong jenazah berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk pemeriksaan. Jauhari sudah mendatangi RS Polri dan menyerahkan data-data istrinya ke pihak rumah sakit. Ayah Ade, Eko juga sudah menjalani tes DNA, Sabtu (18/1).

| Baca Juga: Kenangan Terakhir Aktor ’Mak Lampir’, Pergi dalam Pelukan

Mencoba Menerobos

Ketika kebakaran itu terjadi, Jauhari masih bekerja di Pluit. Dua jam sebelumnya, ia dan istri masih saling berkirim pesan. Bahkan pukul 21.00 WIB, Ade mengirim pesan, ’Ayah kerjanya hati-hati ya. Jangan lupa makan.’

Pukul 23.00 WIB, Jauhari menerima pesan dari temannya tentang kebakaran itu. Ia juga sempat melihat berita di televisi. Tanpa membuang waktu ayah seorang putra itu meluncur ke lokasi. Ia berusaha menelepon istrinya. Ada nada masuk, tapi tidak diangkat.

Setibanya di lokasi, Jauhari panik. Ia berusaha menerobos masuk gedung, namun langkah itu dicegah petugas. ”Saya kayak orang gila. Saya keliling area ini, nyari. Nggak ketemu,” ucapnya.

Dengan perasaan tidak menentu, Jauhari tetap bertahan di lokasi. Esok harinya, ia datang ke rumah mertuanya di Pademangan, Jakarta Utara, menanyakan apakah Ade (salah satu korban kebakaran Glodok Plaza) sudah pulang. Termasuk ke rumah teman-teman istrinya.

| Baca Juga: Tok Swie Giok, Penjual Kue Keranjang Legendaris Sidoarjo Sejak 80-an

Kemudian Jauhari kembali datang ke Glodok Plaza. Ia memohon agar diizinkan ikut pencarian. Ia berjanji mengikuti semua aturan, mengenakan peralatan lengkap petugas. Tapi tentu saja langkah nekat itu tidak diperbolehkan.

Saat melihat teman-teman istrinya, Jauhari merasa, sesuatu telah terjadi pada istrinya. ”Saya lihat teman-teman kerja datang ke sini. Tapi istri saya nggak ada,” katanya lagi.

Di mata Jauhari, Ade adalah sosok istri yang tangguh dan religius. Sebelum berangkat kerja, Ade menyelesaikan salat Dhuha. Hari itu Ade mendapat giliran shift siang dan biasanya pukul 23.00 WIB sudah di rumah.

Sebenarnya Jauhari sempat meminta istrinya berhenti bekerja, ketika ekonomi mulai membaik. Namun Ade menolak. Karena ia ingin membantu ekonomi keluarga agar lebih baik lagi. ”Target kami, tahun ini punya rumah sendiri,” kata Jauhari yang menikahi Ade pada 2019 itu.

Kisah selengkapnya baca di Tabloid Nyata Cetak edisi 2791, Minggu ke III, Januari 2025.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here