Dua Pekan Pasca Batal Konser di Wina, Taylor Swift Akhirnya Buka Suara

Taylor Swift buka suara soal pembatalan konser di Wina. (Foto: Invision/ AP/ Scott A Garfitt)
Taylor Swift buka suara soal pembatalan konser di Wina. (Foto: Invision/ AP/ Scott A Garfitt)

Dua minggu pasca batalnya konser The Eras Tour di Wina karena ada dugaan rencana teror, Taylor Swift akhirnya buka suara. Ia memberikan pernyataan pertamanya terkait pembatalan konser tersebut.

Pelantun ‘August’ itu menyebut, pembatalan konser yang diselenggarakan di ibu kota Austria itu cukup berdampak pada dirinya. Terutama, karena banyak penggemarnya yang telah membeli tiket konser dan perjalanan untuk menghadiri konser tersebut.

“Pembatalan pertunjukan kami di Wina sungguh menghancurkan,” tulis Swift dalam unggahan Instagram-nya pada hari Rabu (21/8).

“Alasan pembatalan tersebut membuat saya merasa takut dan sangat bersalah karena begitu banyak orang yang telah berencana untuk datang ke pertunjukan tersebut,” lanjutnya.

| BACA JUGA : Coldplay Menyanyikan Lagu Taylor Swift saat Konser di Wina

Meski begitu, ia tetap berterima kasih kepada pihak berwenang yang telah memberikan peringatan bahaya teror yang mengancam konser tersebut. Ia tetap merasa bersyukur, sebab dirinya hanya berduka karena pembatalan konser dan bukan karena hilangnya nyawa.

“Terima kasih kepada mereka (pihak berwenang), kami (hanya) berduka atas konser dan bukan nyawa,” ujarnya.

“Saya tidak akan berbicara di depan umum jika hal itu akan memancing orang-orang yang ingin menyakiti penggemar yang datang ke pertunjukan,” tuturnya.

Perempuan 34 tahun itu menyebut, bahwa sikap diamnya selama pembatalan konser di Wina merupakan bentuk pengendalian dirinya dalam merespons situasi yang terjadi. Ia mengatakan jika dirinya menunggu waktu yang tepat untuk dapat merespons kejadian tersebut.

| BACA JUGA : Taylor Swift dan Raja Charles Kunjungi Korban Penusukan Anak

“Dalam kasus seperti ini, ‘diam’ sebenarnya menunjukkan pengendalian diri, dan menunggu untuk mengekspresikan diri di saat yang tepat,” katanya.

“Prioritas saya adalah menyelesaikan tur Eropa kami dengan aman, dan dengan sangat lega saya dapat mengatakan bahwa kami berhasil melakukannya,” imbuhnya.

Menurut pihak penyelenggara konser, Barracuda Music bahwa pihaknya membatalkan konser tiga malam di Wina mulai 8 Agustus, dikarenakan penangkapan terduga teroris yang dilakukan pihak berwenang terlalu dekat dengan jadwal pertunjukan.

Pihak berwenang mengatakan, seorang tersangka berusia 19 tahun telah berencana untuk menargetkan penonton di luar Stadion Ernst Happel dengan pisau atau bahan peledak rakitan. Rencana tersebut dibuat dengan harapan dapat membunuh sebanyak mungkin orang.

| BACA JUGA : Konser di Wembley, Taylor Swift Berduet dengan Ed Sheeran

Pejabat Austria mengatakan, pemuda tersebut terinspirasi oleh kelompok ISIS dan Al-Qaeda. Ia dan seorang remaja 17 tahun ditahan pada tanggal 6 Agustus, sehari sebelum acara tersebut diumumkan dibatalkan. Sementara tersangka ke tiga yang berusia 18 tahun, ditangkap pada tanggal 8 Agustus.

Postingan Swift di Instagram yang menanggapi pembatalan tersebut sekaligus memperingati selesainya perjalanan tur Eropa-nya yang berakhir dengan pertunjukan lima malam di Wembley, London.

Menurut Swift, pertunjukkan di Wembley menjadi dasar keputusannya untuk menunda berbicara mengenai pembatalan konser di Wina.

| BACA JUGA : Ada Dugaan Serangan Teroris, Konser Taylor Swift di Wina Batal

“Saya memutuskan bahwa seluruh energi saya harus disalurkan untuk membantu melindungi hampir setengah juta orang yang akan datang untuk menonton pertunjukan di London,” tulisnya, sehari setelah konser pamungkasnya di Wembley, Selasa (20/8).

“Tim saya dan saya bekerja sama dengan staf stadion dan otoritas Inggris setiap hari untuk mencapai tujuan itu,” tambahnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here