Tersambar Petir, Wanita Ini Bertahan Hidup Setelah Setahun Dirawat

Thalita Teixeira Padilla (Gambar: YouTube/CBS Boston)
Thalita Teixeira Padilla (Gambar: YouTube/CBS Boston)

Seorang wanita di Boston, Thalita Teixeira Padilla, akhirnya bisa kembali menjalani aktivitas normal setelah satu tahun menjalani pengobatan akibat tersambar petir.

Dikutip dari 7 News Boston, pada 9 September 2023, Padilla libur kerja. Dia mengajak anjing peliharaannya, Bruce, untuk jalan-jalan santai. Saat itu cuacanya cerah, tapi tiba-tiba gerimis mulai datang.

Padilla pun segera kembali menuju mobilnya. Namun tiba-tiba saja pandangannya menjadi gelap.

| Baca Juga: Mengenal Siami, Pelestari Tenun Wastra Using yang Raih AKI 2024

Itulah momen ketika petir menyambar tepat di dada. Aliran petir kemudian menyebar ke seluruh tubuhnya hingga menyebabkan dia sempat mengalami henti jantung selama 15 menit.

Hal terakhir yang diingatnya saat itu adalah seorang wanita memberikan pujian pada anjingnya.

Setelah tersambar petir, Padilla langsung dilarikan ke Boston Medical Center. Keadaannya kritis, dia mengalami luka bakar dan kerusakan saraf serta sumsum tulang belakang yang parah.

Luka yang didapat Padilla akibat tersambar petir membuatnya berada di antara hidup dan mati selama beberapa hari.

Begitu sadarkan diri, Padilla mendapati dirinya tidak bisa bergerak dan berbicara.

Keadaan itu membuatnya takut. Dia pun menjadi mudah marah dan berusaha untuk berteriak pada semua orang.

| Baca Juga: Nur Fatia Azzahra, Calon Polwan Tunadaksa Pertama di Indonesia

Salah satu pengobatan pertama yang didapatnya setelah tersambar petir adalah terapi bicara. 

Terapi tidak berjalan seperti yang Padilla harapkan. Dia jadi sering menangis dan meratap pada ibu dan suaminya, mengatakan semua akan lebih baik jika dia mati pada saat itu.

Tidak hanya Padilla, ibunya juga mengaku sering menangis karena tidak tega melihat keadaan anaknya yang menyedihkan.

Setelah sebulan dirawat di sana, akhirnya Padilla dipindahkan ke Spaulding Rehabilitation Hospital untuk mendapatkan pengobatan dan terapi lain.

Tentunya, hal itu juga tidak mudah. Padilla mengaku sering merasa sakit saat harus menjalani terapi berjalan.

Hasil dari terapi berjalan Padilla mencapai puncaknya sekitar dua bulan lalu. Pada saat itulah akhirnya dia bisa berjalan tanpa bantuan orang lain dan tidak merasa sakit saat harus melangkah.

Sekarang, setahun setelah tersambar petir, keadaannya sudah lebih baik meski masih membutuhkan alat bantu jalan. Padilla secara resmi keluar dari rumah sakit pada 19 September lalu.

“Rasanya sungguh menakjubkan. Sebelum ini aku tidak pernah benar-benar memikirkan masa depanku,” ucapnya.

Setelah keluar dari rumah sakit, Padilla akan memulai hidup barunya di Connecticut. Dia ingin kembali bekerja seperti dulu. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here