Kemunculan artificial intelligence atau AI telah menuai perdebatan publik terkait dampak baik dan buruk yang diciptakan oleh teknologi itu.
Dalam dunia seni, apalagi musik, AI dinilai memicu kontroversi. Membuat batasan antara karya original manusia dengan buatan sistem mesin semakin kabur.
Menggunakan AI, kita bisa merekayasa suara seorang musisi seolah-olah menyanyikan lagu musisi lain. Biasanya disebut cover AI.
Meski terkesan remeh, hal itu justru bisa membuat musisi aslinya mengalami kerugian. Seperti yang dijelaskan dalam studi dari publikasi Inggris Music Magpie yang rilis baru-baru ini, mereka menganalisis dampak buruk AI pada musisi.
| Baca Juga : Lisa BLACKPINK Bakal Tampil Di Fashion Show Victoria’s Secret
BLACKPINK berada di posisi pertama sebagai musisi yang cover AI-nya paling banyak diputar. Menyusul di urutan ke dua Justin Bieber. Dan ke tiga, Kanye West.
Terdapat sebanyak 17,3 juta penayangan dari seluruh konten cover AI BLACKPINK yang pernah dibuat. Dengan lagu-lagu yang terpopuler adalah ‘Batter Up’ dan ‘SHEESH’ dari Baby Monster yang masing-masing diputar sebanyak 2,5 juta dan 1,8 juta kali.
Jika angka tersebut dikonversikan ke jumlah streaming Spotify, BLACKPINK diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp 7,5 miliar dari total 1.463 video yang dianalisis oleh Music Magpie.
Menariknya, daftar musisi yang cover AI-nya paling banyak didengar didominasi oleh idol K-Pop.
| Baca Juga : Rambut Giselle AESPA Kembali Pink, Gaya Lawas saat Awal Debut
Beberapa di antaranya termasuk, Jimin dengan 1.683.898 penayangan, Jennie dengan 950.577 penayangan, Stray Kids dengan 677.270 penayangan, Twice dengan 659.699 penayangan, NCT Dream dengan 447.605 penayangan, dan Enhypen sebanyak 428.654 penayangan.
Baby Monster yang namanya tidak masuk dalam daftar tersebut justru menempati posisi ketiga sebagai musisi dengan kerugian terbesar.
Grup rookie asal YG Entertainment itu seharusnya bisa meraup keuntungan Rp 4,9 miliar jika video cover AI dari lagu mereka tidak dibuat.
Menanggapi soal cover AI, beberapa idol sempat menyuarakan rasa tidak suka. Seperti salah satunya NCT Dream yang merasa skill menyanyi mereka sia-sia karena begitu mudah digantikan oleh teknologi.
Boy group SEVENTEEN juga pernah menggunakan konsep ‘melawan AI’ dalam lagu ‘Maestro’ yang dirilis pada April lalu. (*)