Kebakaran melanda rumah di Jalan Cipinang Baru, Pulogadung, Jakarta Timur pada Jumat (20/9/2024). Akibatnya, tiga balita tewas dalam kejadian yang menghanguskan 13 unit rumah itu.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, peristiwa kebakaran rumah itu terjadi pagi hari pukul 09.43 WIB.
“Objek (kebakaran) rumah tinggal,” katanya dalam keterangan resmi.
Satria menuturkan, ketiga balita meninggal akibat peristiwa kebakaran itu berinisial K (4 tahun), R (3,5 tahun), dan A (1,5 tahun). Ketiganya ditemukan tak bernyawa di dalam kamar.
| Baca Juga : Wanita di Bangkok Dililit Piton Sepanjang 4 Meter
Dugaan sementara insiden itu disebabkan oleh korsleting listrik. Namun untuk pastinya, perlu diselidiki lebih lanjut.
“Diduga korsleting listrik dari rumah Bapak Jumadi,” ujar Satria.
Sebanyak 10 unit mobil pemadam dan 50 personel pemadam kebakaran (Damkar) telah dikerahkan ke lokasi kejadian di Pulogadung untuk memadamkan api.
“Pemadaman dimulai pukul 09.50 WIB. Waktu api dilokalisir pukul 10.25 WIB. Sementara itu, waktu pendinginan pada 10.33 WIB, dan proses pemadaman api dinyatakan selesai pada 11.52 WIB,” terangnya.
| Baca Juga : Mata Pria Ini Dicongkel, Korban Penganiayaan di Acara Vespa Bogor
Satria menambahkan. jumlah kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai Rp1,8 miliar. Sedangkan 17 kepala keluarga (KK) dengan 70 jiwa yang terdampak kebakaran mengungsi ke Mushala Al Mujahidin.
Sementara itu, Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto membenarkan kebakaran tersebut menewaskan tiga balita yang ditemukan dalam kamar terkunci di lantai dua. “Iya kakak-adik,” ujarnya yang dikutip dari detik.
Menurut Suroto, ibunda ketiga balita itu tidak berada dalam rumah saat kebakaran terjadi.
“Awal mula kejadiannya sebagai berikut berawal dari Saksi 3 melihat api muncul dari dari lantai 2, kemudian Saksi 3 langsung berlari ke dalam, namun api sudah mulai membesar. Saksi 3 ingin menyelamatkan cucunya yang berada di dalam kamar namun tidak sempat. Kemudian Saksi 3 memberi tahu Saksi 1 (ibu) yang pada saat kejadian menunggu anaknya pulang sekolah di SDN 03 Cipinang,” katanya.
Suroto melanjutkan pintu kamar tiga balita itu juga dalam kondisi terkunci. Hal itu sengaja dilakukan ibu korban karena takut anaknya terjatuh dari lantai 2 saat rumah dalam keadaan kosong. (*)