Kapal Pesiar Tenggelam Dihantam Badai, 6 Orang Hilang Termasuk Taipan Inggris

Pendiri perusahaan teknologi asal Inggris, Mike Lynch hilang dalam insiden kapal pesiar mewah tenggelam karena dihantam badai di Sisilia, Italia. (Foto: Badan Perlindungan Lingkungan (EPA))
Pendiri perusahaan teknologi asal Inggris, Mike Lynch hilang dalam insiden kapal pesiar mewah tenggelam karena dihantam badai di Sisilia, Italia. (Foto: Badan Perlindungan Lingkungan (EPA))

Seorang Taipan asal Inggris, Mike Lynch dilaporkan hilang dalam insiden kapal pesiar mewah tenggelam karena dihantam badai di lepas pantai Sisilia, Italia, Senin (19/8) dini hari.

Menurut Badan Perlindungan Sipil dan Otoritas Italia, pendiri perusahaan teknologi ‘Autonomy’ itu hilang bersama lima penumpang lain. Sementara istrinya dan 14 orang lainnya yang juga berada di kapal pesiar tersebut, berhasil diselamatkan petugas.

Dilansir dari AP, Lynch merupakan salah satu dari enam orang yang masih dinyatakan hilang setelah kapal layar sewaan yang mereka tumpangi, diterjang badai dahsyat di lepas pantai Poticello, dekat Pallermo, pukul 04.00.

Polisi melaporkan, satu jenazah ditemukan setelah insiden tersebut. Petugas berwenang mengatakan, para penyelam kepolisian menghabiskan waktu seharian untuk mencoba mencari lambung kapal, yang berada di kedalaman 50 meter lepas pantai Porticello, tempat kapal itu berlabuh.

| BACA JUGA : Biksu Shaolin Tertampan, Qiu Feng Tewas dalam Kecelakaan Tragis

Kapal itu disebut memiliki 10 awak dan 12 penumpang. Badai hebat yang tiba-tiba menghantam daerah tersebut, dan pusaran air menghantam tepat di tempat kapal Bayesian berbendera Inggris sepanjang 56 meter itu ditambatkan.

“Mereka berada di tempat yang salah di waktu yang salah,” kata Direktur Jenderal Badan Perlindungan Sipil Sisilia, Salvo Cocina, dikutip dari AP.

Cocina menyebut, Lynch beserta putrinya, Hannah Lynch, dan koki kapal termasuk dalam daftar enam korban hilang dalam insiden kapal pesiar tenggelam.

Dalam laporan kantor berita Ansa, seorang ibu berusia 35 tahun menceritakan pengalaman mencekam selama berada di tengah situasi badai. Ia mengatakan, bahwa dirinya sempat kehilangan putrinya yang berusia satu tahun di tengah amukan ombak. Beruntung, ia berhasil meraih tubuh putrinya kembali.

| BACA JUGA : Film Inspiratif Perjuangan Laura, Lumpuh Pasca Tragedi Kecelakaan

“Selama dua detik saya kehilangan gadis kecil itu di laut, lalu saya langsung memeluknya lagi di tengah amukan ombak,” ujar seorang ibu yang diketahui bernama Charlotte Golunski.

“Aku memeluknya erat, dekat denganku, sementara laut seolah mengamuk. Banyak yang berteriak. Beruntungnya sekoci itu mengambang dan 11 orang di antara kami berhasil naik ke dalamnya,” tambahnya.

Anaknya yang masih berusia satu tahun dinyatakan baik-baik saja, dan Charlotte Golunski harus dirawat dan mendapat jahitan luka. Ia mengatakan, dirinya berada di kapal tersebut bersama suaminya yang juga selamat, serta rekan-rekannya dari sebuah perusahaan di London.

Seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Di Cristina, Palermo, tempat para korban dirawat, mengatakan bahwa para korban terus bertanya-tanya tentang orang-orang yang hilang.

| BACA JUGA : Pesawat Jatuh di Brazil, Tidak Ada Korban Selamat

“Kami telah memberikan informasi ini kepada para penyintas, tetapi mereka menyadari bahwa hanya ada sedikit harapan untuk menemukan mereka dalam keadaan hidup,” kata dokter bernama Domenico Cipolla kepada kantor berita Reuters.

Para korban mengatakan, perjalanan kapal tersebut diatur oleh Mike Lynch untuk rekan-rekan kerjanya.

Di awal kejadian, sebuah kapal berbendera Belanda menjadi pihak pertama yang menyelamatkan para korban dari sapuan ombak. Mereka juga merawat para penyintas tersebut hingga layanan darurat tiba.

Kapten kapal berbendera Belanda tersebut, Karsten Borner mengatakan bahwa setelah badai berlalu, awak kapalnya menyadari kapal pesiar yang berada di belakang mereka tiba-tiba menghilang.

| BACA JUGA : Ditarik Penonton, Tantri Kotak Jatuh dari Panggung 2 Meter

“Kami melihat suar merah, jadi saya dan rekan satu tim saya pergi ke posisi itu, dan kami menemukan sekoci penyelamat ini hanyut,” katanya kepada Reuters.

Sekoci penyelamat itulah yang akhirnya berhasil membawa 15 korban selamat, dengan tiga di antaranya mengalami luka parah.

Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan, pihaknya memberi bantuan kepada sejumlah warga negara Inggris dan keluarganya setelah insiden di Sisilia tersebut. Cabang Investigasi Kecelakaan Laut Inggris juga mengirim tim inspektur untuk melakukan penilaian awal atas tenggelamnya kapal yang terdaftar di Inggris itu.

| BACA JUGA : Pengusaha Vietnam Divonis Hukuman Mati Atas Kasus Penipuan Rp 200 Triliun

Diketahui, kapal pesiar yang tenggelam itu bernama Bayesian. Kepemilikannya terdaftar atas nama Revtom Ltd. Dilansir oleh BBC, nama kapal superyacht itu didasarkan pada teori Bayesian, yang menjadi dasar tesis milik Mike Lynch. Istri Lynch, Bacares disebut sebagai satu-satunya pemilik sah Revtom yang terdaftar di Pulau Man.

Insiden itu terjadi dua bulan setelah Lynch dinyatakan bebas dalam persidangan kasus penipuan besar yang digelar di AS, bulan Juni lalu. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here