Sebagian Jamaah Haji Alami Stroke Haba, Apa Itu?

Waspadai stroke haba saat cuaca panas ekstrem (Foto: REUTERS/Mohammed Salem)
Waspadai stroke haba saat cuaca panas ekstrem (Foto: REUTERS/Mohammed Salem)

Belakangan ini, media sosial ramai membicarakan insiden tragis yang menimpa sebagian jamaah haji. Mereka mengalami muntah darah setelah terkena stroke haba atau heat stroke dalam perjalanan menuju Arafah, sejauh 21,9 kilometer.

Insiden yang menimpa pada jamaah haji asal Malaysia ini pun terjadi di dalam terowongan dengan suhu mencapai 47 derajat Celcius. Akibatnya membuat banyak orang bertanya-tanya, apa sebenarnya stroke haba itu?

Dilansir dari berbagai sumber, stroke haba adalah kondisi kesehatan serius yang terjadi ketika tubuh tidak dapat mengontrol suhu internalnya. Dalam situasi ekstrem ini, suhu tubuh dapat meningkat dengan cepat hingga melebihi 40 derajat Celsius.

Sehingga membuat tubuh kehilangan kemampuannya untuk mendinginkan diri. Akibatnya, risiko kerusakan otak, jantung, ginjal, dan otot meningkat drastis jika tidak ditangani segera. Bahkan, kondisi ini bisa berujung pada kematian atau cacat permanen.

| Baca Juga: Suhu Arab Terlalu Panas, Jemaah Haji Pakai Payung Saat Tawaf

Di platform X (dulu Twitter), berita tentang jamaah haji yang terkena stroke haba viral. Pengguna media sosial mengungkapkan kekhawatiran mereka atas kondisi para jamaah.

Pasalnya banyak di antara mereka terpaksa berjalan kaki karena keterbatasan transportasi. Panas ekstrem yang melanda wilayah tersebut menjadi penyebab utama banyaknya jamaah yang muntah darah dan meninggal dunia.

Risiko dan Dampak Stroke Haba

Anak-anak, penderita penyakit jantung dan paru-paru, serta pekerja yang terpapar sinar matahari, seperti petani dan nelayan, sangat rentan terhadap stroke haba. Gejala awal yang perlu diwaspadai meliputi:

1. Denyut jantung cepat dan berdebar: Denyut jantung normal orang dewasa berkisar antara 60-100 denyut per menit. Saat terkena strok panas, denyut jantung akan meningkat melebihi batas normal dan terasa berdebar kencang.

2. Pernapasan cepat dan pendek: Pernapasan normal orang dewasa adalah 12-20 napas per menit. Pada strok panas, pernapasan menjadi cepat dan pendek, menandakan tubuh berusaha mendinginkan diri dengan lebih banyak oksigen.

3. Kulit panas dan kering: Tubuh yang mengalami strok panas akan terasa sangat panas dan kering karena dehidrasi dan usaha tubuh untuk mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri.

4. Sakit kepala, pusing, dan berkunang-kunang: Strok panas dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, dan sensasi berkunang-kunang di mata akibat peningkatan suhu tubuh dan dehidrasi yang memengaruhi aliran darah ke otak.

| Baca Juga: Panas Ekstrem, Monyet dan Burung Mati Berjatuhan di Meksiko

5. Mual dan muntah: Mual dan muntah adalah gejala umum dari dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit yang sering terjadi pada strok panas.

6. Kenaikan suhu tubuh mendadak: Suhu tubuh normal orang dewasa berkisar antara 36,5°C hingga 37,5°C. Pada strok panas, suhu tubuh akan naik secara mendadak hingga 40°C atau lebih.

7. Penurunan tekanan darah: Tekanan darah normal orang dewasa berkisar antara 120-140/60-80 mmHg. Strok panas dapat menyebabkan penurunan tekanan darah karena dehidrasi dan pelebaran pembuluh darah.

8. Kehilangan kesadaran, pingsan, atau kejang: Pada kasus strok panas yang parah, penderitanya dapat kehilangan kesadaran, pingsan, atau mengalami kejang akibat kerusakan pada organ tubuh dan sistem saraf.

Jika tidak segera ditangani, tekanan darah bisa menurun drastis, menyebabkan pingsan atau bahkan kejang.

Menghadapi Stroke Haba

Untuk mencegah stroke haba, penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, menghindari paparan sinar matahari langsung, dan mengenali gejala-gejala awal.

Mengingat cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, kewaspadaan dan langkah pencegahan harus ditingkatkan agar dapat mengurangi risiko dan dampak dari kondisi mematikan ini. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here