Tidak banyak film horor komedi yang mengangkat budaya Palembang. Mengisi slot kekosongan itulah hadir film ‘Dul Muluk Dul Malik’ yang skenario dan penyutradaraannya ada di tangan Aditya Gumay, yang terkenal dengan film-filmnya seperti ‘Bus Om Bebek’ dan ‘Ada Surga di Rumahmu’.
Menariknya, ‘Dul Muluk Dul Malik’ menggunakan bahasa Palembang dari awal hingga akhir dialognya. Keunikan itulah yang membuat film tersebut ditonton banyak perantauan asal Sumatera Selatan di Jakarta.
Seperti saat nonton bareng para pemain film di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu malam (18/9/2024) Mulai dari Anwar Fuady, Merriam Bellina, Roy Marten, Dwi Yan, Bagas Ran, Atik Kanser hingga si produser Yacob Chandra. Juga ada pengusaha wanita, Dewi Motik, pengacara kondang, Hendriyoso Diningrat, Kepala Daerah di Provinsi Sumatera Selatan, dan para pejabat daerah. Nobar ini diprakarsai oleh Wiwiet Tatung, pengusaha yang juga calon Isteri Anwar Fuady pemeran Dul Muluk.
“Film ini hadir untuk menjawab kegelisahan kami atas budaya Sumatera Selatan khususnya Palembang yang khawatirnya terlupakan. Kenapa genrenya horor, karena itu yang lagi laris sekarang kan,” jelas Anwar Fuady, pemeran Dul Muluk.
| Baca Juga: Baim Wong Sebut ‘Lembayung’ Siap Tayang di Luar Negeri
Aktor yang biasa berperan antogis itu kali ini menjajal peran protagonis. Menurutnya, meski bergenre horor, film itu sarat pesan moral terutama kasus bullying di kalangan anak muda.
“Kita mengangkat isu bullying yang saat ini sedang marak. Kejahatan akan berakhir dengan malapetaka. Siapa menabur angin akan menuai badai,” ujar aktor senior itu.
Selain itu, dia memuji artis lain yang belajar bahasa Palembang padahal bukan berasal dari Sumatera Selatan. Seperti Merriam Bellina maupun Tessa Kaunang.
“Luar biasa mereka belajarnya. Di Sumatera Selatan sendiri kan ada banyak bahasa. Masing-masing suku beda, ada 70 bahasa daerah dan dialek. Kalau di film ini yang dipakai bahasa Palembang dan Pagaralam,” terang aktor berusia 77 tahun itu.
| Baca Juga: 15 Tahun Hiatus, Risty Tagor Comeback di Film ‘Home Sweet Loan’
Sementara Ketua Dharma Wanita Sumsel, Wiwiet Tatung, mengatakan, dirinya bangga sebagai orang Sumatera Selatan, ada film nasional yang mengangkat budaya Palembang.
“Film ini menghibur, dialognya diselipi humor segar. Dan film ini mendidik anak-anak kita agar tak melakukan perundungan sesama siswa,” tambahnya.
Cerita film yang tayang perdana pada 12 September 2024, berpusat pada pada tokoh Dul Muluk yang mengajak cucunya Dul Malik, pindah dari Pagaralam ke Palembang untuk membantu keponakannya, Ning Mas.
Pasalnya, Ning Mas dan ibunya diteror oleh hantu di wisma tempat tinggalnya. Secara keseluruhan, ceritanya berfokus pada ketegangan dan kejutan yang dihadapi oleh keluarga tersebut. (*)