Penyanyi asal Kanada, Shawn Mendes menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah kedapatan salat Jumat di New York University, Amerika Serikat, Jumat (16/1).
Wanita pemilik akun X (dulunya Twitter) dengan nama pengguna @myeshachou membagikan potretnya bersama pelantun ‘Senorita’ itu. Si penyanyi tidak datang sendirian, tetapi ditemani oleh musisi Mustafa the Poet.
SHAWN MENDES AND MUSTAFA THE POET AT NYU JUMMAH pic.twitter.com/raJyrYEDq6
— myesha thee stallion (@myeshachou) January 17, 2025
Disebutkan bahwa Shawn ikut melaksanakan salat dan mendengarkan khotbah dari awal hingga akhir.
| Baca Juga : Dakota Johnson dan Chris Martin Kunjungi Kuil Dewa Siwa di India
“Dia melaksanakan salat Jumat bersama kami dan mendengarkan khotbah lengkap! Semuanya orang harus menghormati dia, sama seperti dia menghormati kami. Semoga Allah terus membimbingnya,” bunyi cuitan pemilik akun.
Tidak diketahui apakah Shawn Mendes saat ini telah menjadi pemeluk agama Islam. Namun, Mustafa the Pout yang datang bersamanya adalah seorang muslim. Dia sering membuat musik dengan referensi agamanya. Keduanya sama-sama berasal dari Kanada.
Saat menjadi bintang tamu podcast Man Enough yang tayang Juni 2021 lalu, pria berusia 26 tahun itu mengaku terlahir ateis. Namun, seiring berjalannya waktu dia mulai meyakini akan keberadaan tuhan.
“Aku tumbuh sebagai ateis. Sekarang aku menjadi lebih spiritual dan yakin kalau tuhan itu ada. Musik adalah hal yang membuatku yakin akan hal itu,” katanya.
| Baca Juga : Sikap Buruk Meghan Markle Lagi-lagi Diungkap Mantan Karyawan
“Aku menyaksikan Maverick City Choir bernyanyi tentang Tuhan, tentang Yesus. Aku duduk menonton video tentang Yesus dan mulai menangis. Aku benar-benar menangis sejadi-jadinya,” lanjutnya.
Shawn Mendes tampaknya belum memeluk satu agama tertentu, tetapi ia tertarik mempelajari berbagai agama.
Dalam wawancara bersama Billboard pada 2022 lalu, dia mengatakan kalau saat itu mulai terbuka terhadap spiritualitas. Terlebih saat kehidupannya selebriti mulai menghadapi kekacauan.
Dia sering meditasi, membaca teks-teks keagamaan, hingga melakukan gerakan Bhakti dalam agama Hindu (gerakan pengabdian dan cinta pribadi kepada Tuhan).
“Aku pikir setiap orang punya fase saat mereka memutuskan sudah waktunya untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Sekarang spiritualitas adalah bagian dari hidupku yang jauh lebih besar dari apa yang sebenarnya aku tunjukkan,” tuturnya.(*)