Aktris Zsa Zsa Utari sejak awal pemunculannya memang sudah mencuri perhatian. Ketika membintangi Si Cemong, lebih kurang 13 tahun lalu, rambutnya yang kribo dan gaya bicaranya yang cepat serta panjang itu meninggalkan kesan tersendiri.
Beranjak remaja dengan peran-peran seperti Maria di series Imperfect atau Ami di Wedding Agreement, kemampuan akting Sza Sza makin matang. Saat dewasa, perannya sebagai Sri Ningsih di film Pasutri Gaje, lagi-lagi mencuri perhatian.
Namun benang merah dari project yang dia mainkan adalah series atau film bergenre drama komedi. Kini aktris kelahiran 1 April 2003 itu ingin menjajal hal lain. Pemilik nama lengkap Sza Sza Danissa Suci Utari itu berakting di genre drama thriller lewat series Scandal 3: The Final and Sexiest.
| Baca Juga: Rumor Oplas Zsa Zsa Utari: No Comment
Dalam series yang tayang di platform Vidio itu, Sza Sza berperan sebagai Nadya. Agen rahasia yang menyusup ke jaringan prostitusi kelas atas yang dipimpin mucikari licik bernama Prince (Ibnu Jamil).
”Terima kasih sudah diberi kesempatan untuk keluar dari kebiasaan. Biasanya aku akting di komedi dan peran girly-girly, tapi ini beda,” kata Zsa Zsa Utari saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/1) lalu.
Sempat Dilarang
Zsa Zsa menilai, dunia perfilman Indonesia sering terjebak dalam zona nyaman saat memilih aktor maupun aktrisnya.
”Kayak aku misalnya yang sering di genre komedi, biasanya yang ditawarkan ke aku ya peran itu lagi itu lagi. Nggak dikasih yang bisa keluar dari zona nyaman karena ada rasa takut gitu. Padahal sebenarnya punya talenta dan skill di luar genre yang biasa dimainkan,” lanjut aktris berdarah Jamaica dan Sunda ini.
| Baca Juga: Al Ghazali Minta Balik Cincin Tunangan Alyssa Daguise, Ada Apa?
Terlibatnya Zsa Zsa di series arahan sutradara Dom Dharmo itu berawal ketika ia mendapat tawaran itu dari rumah produksi Sky Film, melalui ayahnya, Marco Suciadi.
”Ayah aku yang awal baca sinopsisnya. Terus telepon aku soal tawaran ini, karena waktu itu aku lagi di Malaysia. Ayah kirimin sinopsisnya dan bilang, kayaknya yang ini nggak deh. Soalnya ada desah-desahnya,” kata Zsa Zsa menirukan ucapan ayah sekaligus manajernya itu.
Setelah membaca sendiri sinopsisnya, reaksi Zsa Zsa juga tidak kalah terkejut. Karena ia juga baru kali pertama mendapat tawaran seperti itu. ”Aku bahkan tanya lagi ke ayah soal tawaran sebagai Nadya ini. Kata ayah, ya emang bener,” kata Zsa Zsa lagi.
Namun setelah diskusi panjang dengan ayahnya, Zsa Zsa akhirnya dapat meyakinkan keluarganya. Adegan panas di series ini memang harus dilakukan sebagai bagian cerita. Sebagai aktris profesional, ia harus bisa melakonkannya.
| Baca Juga: Hanya Ingin Cerai, Sherina Munaf Tidak Minta Harta Gono Gini
Wanita Penghibur
”Padahal sebenarnya aku juga takut. Terus aku dengan santai jawab ke ayah, kayak, ’Ya namanya juga syuting’, padahal aku deg-degan mampus. Tapi kayak balik lagi, ini bagian dari pekerjaan di dunia seni peran. Jadi nggak dicoba gitu,” lanjut aktris yang mengawali karir tahun 2010 itu.
Seperti dipaparkan di atas, Zsa Zsa berperan sebagai Nadya, agen rahasia yang ditugaskan untuk menyusup ke jaringan prostitusi. Karena menyamar, Nadya harus berpura-pura sebagai salah seorang wanita penghibur. Nadya ini digambarkan punya kemampuan membaca gerak bibir.
Di tengah penyamaran, Nadya menghadapi hal yang tidak pernah dia perkirakan: menemukan cinta yang tulus namun salah tempat. Dengan seseorang yang seharusnya ia tangkap. Nadya jatuh cinta dengan Max (diperankan Al Ghazali), adik Prince.
Karena berperan sebagai polisi dan juga wanita penghibur, Zsa Zsa harus belajar beberapa hal. Mulai bela diri, pertarungan dengan pistol hingga atraksi modern dance.
Berita selengkapnya baca di Tabloid Nyata Cetak edisi 2790, Minggu ke II, Januari 2025.