Paetongtarn Shinawatra Ukir Sejarah, Jadi PM Thailand Termuda

Paetongtarn Shinawatra, Perdana Menteri Termuda Thailand Terpilih (Foto: instagram/ingshin21)
Paetongtarn Shinawatra, PM Termuda Thailand Terpilih (Foto: instagram/ingshin21)

Thailand sedang mencatatkan sejarah baru dengan terpilihnya Paetongtarn Shinawatra sebagai Perdana Menteri (PM) termuda. Di usia 37 tahun, Paetongtarn mengambil alih posisi tertinggi di negeri Gajah Putih.

Dia bukan hanya pemimpin muda, tapi juga wanita ke dua yang pernah menduduki posisi itu. Paetongtarn adalah putri bungsu dari Thaksin Shinawatra, tokoh politik yang berpengaruh di Thailand.

Perjalanannya menuju puncak kekuasaan tidaklah mudah. Tahun lalu, Paetongtarn turun ke pedesaan Thailand untuk berkampanye dengan perut buncitnya alias hamil.

Lalu partainya, Pheu Thai, hanya meraih posisi ke dua dalam pemilu 2023.

| Baca Juga : Viral! Bocah 6 Tahun Berhasil Pecahkan Soal Matematika Setara SMA

Namun, Paetongtarn berhasil membentuk koalisi kuat setelah kemenangan dihalangi oleh pihak militer. Pada Jumat (16/8), hanya dua hari setelah Perdana Menteri Srettha Thavisin dipecat, Paetongtarn mendapat dukungan parlemen.

Paetongtarn Shinawatra berhasil memperoleh 319 suara dukungan dalam voting parlemen. Sedangkan 145 anggota parlemen memberikan suara menolak.

Itu menjadikannya PM termuda dan wanita kedua yang memimpin Thailand. Paetongtarn melanjutkan jejak ayah dan bibinya, Yingluck, yang pernah menduduki posisi tersebut.

Keluarga Shinawatra memang dikenal dalam politik Thailand. Namun, setiap anggota keluarganya pernah digulingkan oleh militer atau pengadilan.

| Baca Juga : Raih Dua Medali Emas, Peringkat Indonesia Melesat di Olimpiade

Meski belum pernah menjabat posisi pemerintahan, Paetongtarn optimis. Dia pernah memimpin bisnis hotel keluarganya sebelum terjun ke politik.

Pendidikan elitnya di Thailand dan Inggris membekalinya dengan pengalaman. Sebagai PM, prioritasnya adalah memulihkan ekonomi Thailand yang stagnan.

Namun, tantangannya besar, terutama dari lawan-lawan politik di dalam dan luar koalisi. Paetongtarn harus waspada terhadap kemungkinan intervensi dari institusi non-terpilih.

| Baca Juga : Dijanjikan Pelihara Bebek, Remaja 14 Tahun Ini Raih Medali Emas

Paetongtarn juga harus menghadapi bayang-bayang sejarah keluarganya. Thaksin, ayahnya, pernah digulingkan oleh militer pada 2006.

Yingluck, bibinya, juga mengalami nasib serupa pada 2014. Namun, Paetongtarn bertekad melanjutkan perjuangan keluarga dan membawa Thailand ke masa depan yang lebih cerah. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here