Penampilan memukau Margaret Qualley dalam film ‘The Substance’ ternyata memiliki perjuangan yang mengorbankan wajah cantiknya.
Pengalaman yang menjadi resiko pekerjaan itu baru-baru ini diungkapkan Margaret dalam podcast Happy Sad Confused bersama Josh Horowitz pada Senin (13/1).
Aktris berusia 30 tahun itu berbicara terus terang tentang dampak makeup prostetik yang digunakannya saat syuting film ‘The Substance’.
Makeup prostetik merupakan ciri khas film horor yang memungkinkan para pemain untuk mencapai transformasi fisik yang dramatis.
| Baca juga: Lindsay Lohan akan Jadi Ikon Standar Kecantikan di 2025
Namun, bahan perekat, kulit buatan, dan lapisan riasan tebal yang digunakan sering kali dapat menyumbat pori-pori, merusak lapisan kulit, bahkan memicu reaksi alergi.
Dalam podcast tersebut, Margaret mengungkapkan bahwa kulitnya mengalami kerusakan parah dengan timbulnya jerawat, hingga ada saat para kru tidak bisa menampilkan wajahnya.
“Ketika mereka mengambil gambar rok saat adegan pembuka dengan pohon palem di sekitarnya dan lensa panjang dari bawah. Itu karena wajahku sudah sangat rusak sehingga mereka tidak bisa lagi mengambil gambar wajahku,” ujar Margaret.
Proses syuting ‘The Substance dimulai pada Mei hingga Oktober 2022. Namun, masalah jerawat itu masih berlanjut hingga tahun berikutnya.
Dengan wajah yang rusak, Margaret tetap harus syuting untuk film terbarunya yang berjudul ‘Kinds of Kindness’.
“Jadi, jika kau tahu karakter yang memiliki jerawat parah itu? Itu hanya jerawatku akibat prostetik,” kata Margaret.
| Baca juga: G-Dragon Ciptakan Sederet Tren Fashion, Terbaru Ahjumma Style
Dalam film terbaru itu Margaret memerankan beberapa karakter berbeda seperti Vivian, Martha, Ruth dan Rebecca.
“Aku pikir, ini cukup sempurna. Aku memerankan semua karakter itu. Dan salah satunya dengan jerawat prostetik, aku hampir gila. Itu butuh waktu sekitar satu tahun bagiku untuk memulihkan fisik dan semuanya,” tuturnya.
Bagi aktris itu makeup prostetik menyebabkan jerawat parah yang cukup sulit diatasi. Peradangan dan noda yang terus-menerus memengaruhi penampilan kulitnya dan memerlukan penyesuaian kreatif selama pembuatan film.
Perjuangannya selama satu tahun mengatasi kerusakan kulit itu juga tak serta merta langsung pulih. Dia menggunakan perawatan dasar dan konsultasi dokter untuk memulihkan wajahnya. (*)
