Nasib memilukan menimpa seorang ayah di Palestina, Mohammad Abu Al-Qumsan yang harus kehilangan bayi kembarnya akibat serangan tentara Israel di Gaza, Rabu (14/8). Dirinya masih gemetar tak percaya pada apa yang telah menimpa dua anaknya Aysal dan Aser, yang masih berusia empat hari.
Bayi kembar tersebut dilaporkan tewas dalam serangan Israel di Gaza Tengah. Saat itu, Abu Al-Qumsan meninggalkan mereka di apartemen untuk mengurus akta kelahiran keduanya di kantor pemerintahan setempat.
Saat Abu Al-Qumsan pergi, ia mendapat telepon dari tetangganya. Suara dalam telepon tersebut mengatakan, bahwa rumahnya di Deir al Balah telah dibom. Naasnya, serangan itu bukan hanya menewaskan si kembar perempuan dan laki-laki, Aysal dan Aser, tetapi juga istrinya, Jumana (28) dan nenek si kembar.
“Istriku telah tiada, begitu juga kedua bayiku, dan ibu mertuaku. Saya diberi tahu bahwa ada tembakan tank di apartmen tempat mereka tinggal, di rumah tempat kami mengungsi,” kata Abu Al-Qumsan, mengingat telepon dari salah satu tetangganya.
| BACA JUGA : Ingin Perang Usai, Warga Gaza Kritik Hamas
Beberapa hari sebelumnya istri Abu Al-Qumsan, Jumanah membuat sebuah unggahan di Facebook untuk merayakan kelahiran bayi kembarnya. Ia pun menggambarkan kelahiran bayi kembarnya itu sebagai sebuah keajaiban. Pasangan tersebut baru menikah pada bulan Juli tahun 2023 lalu.
Kini, setelah setahun bersama dan dikaruniai anak kembar, kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama bagi keluarga baru tersebut. Terutama bagi Abu Al-Qumsan yang harus menanggung kesedihan ditinggalkan oleh orang-orang yang dicintainya.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya diberi tahu bahwa itu adalah peluru yang menghantam rumah,” kata pria yang belum sepekan menjadi ayah tersebut.
“Saya bahkan tidak punya waktu untuk merayakannya,” tambahnya.
| BACA JUGA : Bantu Gaza, Gitar Eross Candra Dilelang dengan Harga Fantastis
Dilansir dari AP, keluarga tersebut telah mengikuti perintah untuk mengungsi dari Kota Gaza pada minggu-minggu awal perang Israel dan Gaza. Sesuai instruksi tentara Israel, mereka mencari perlindungan di wilayah Gaza Tengah, tempat mereka kini diserang.
Menurut laporan BBC, setelah insiden yang menimpa keluarga tersebut, Israel mengatakan bahwa pihaknya mencoba menghindari melukai warga sipil dan menyalahkan kematian mereka kepada Hamas yang beroperasi di daerah pemukiman padat. Termasuk menggunakan bangunan sipil sebagai tempat berlindung.
Kementerian kesehatan Gaza merinci, 115 bayi telah lahir dan kemudian terbunuh selama perang. Selain itu, ebih dari 39.790 warga Palestina telah tewas dalam kampanye militer yang dilakukan Israel.
| BACA JUGA : Aktivis Israel Desak Perdana Menteri Netanyahu Undur Diri
Di pihak Israel, Hamas disebut telah menimbulkan total 1.200 korban tewas dalam serangan awal terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, dan membawa 251 sandera ke wilayah Gaza. (*)